Jadi Komut KSEI, Ini Visi dan Misi Rahmat Waluyanto
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
28 June 2018 08:41
Jakarta, CNBC Indonesia - Rahmat Waluyanto resmi dilantik sebagai Komisaris Utama PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada Selasa, 26 Juni 2018. Dia menuturkan beberapa tantangan dan misinya selama menjabat sebagai Komisaris Utama di KSEI.
Melalui keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rahmat menuturkan, ada beberapa tantangan dan isu yang harus direspon oleh KSEI.
"KSEI harus mampu memberikan daya dukung terhadap pendalaman pasar pasar modal, inklusi keuangan, stabilitas sistem keuangan dan kompetisi industri jasa kustodian di era global, dan kemajuan teknologi informasi khususnya inovasi teknologi digital,"ujar dia, Kamis (28/6/2018).
Ke depan, menurut Rahmat, pasar modal Indonesia akan semakin maju pesat dan menjadi salah satu pilar utama dalam pembiayaan pembangunan ekonomi nasional. Basis investor dalam negeripun semakin luas diiringi oleh kapitalisasi paaar yang semakin tinggi dan instrumen yang beragam sehingga menuntut kinerja KSEI yang semakin baik.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan, investor membutuhkan rasa aman dalam berinvestasi. Regulator juga membutuhkan dukungan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran KSEI dalam menjaga integritas proses penyelesaian transaksi pasar modal maupun penyimpanan data dan informasi pengelolaan pasar modal.
"Dalam hal ini, KSEI juga harus mampu menjalankan peran dan fungsi sebagai financial information hub yang handal bagi pasar modal sehingga keputusan pelaku pasar maupun otoritas pasar keuangan khususnya regulator pasar modal, dapat lebih optimal,"terang dia.
Di balik berbagai tantangan tersebut, KSEI juga memiliki beberapa misi, yakni menjadikan KSEI sebagai kustodian yang bisa memberikan pelayanan berkualitas kepada para pemangku kepentingan dan lingkungan bisnis di tengah perkembangan teknologi invovasi digital dan persaingan di tingkat global.
"Adapun misi lainnya adalah mendukung perkembangan pasar modal Indonesia secara berkelanjutan, serta menjadikan KSEI sebagai financial information hub yang memberikan nilai tambah kepada pelaku industri keuangan maupun regulator/otoritas pasar keuangan," ucap dia.
(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Melalui keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rahmat menuturkan, ada beberapa tantangan dan isu yang harus direspon oleh KSEI.
"KSEI harus mampu memberikan daya dukung terhadap pendalaman pasar pasar modal, inklusi keuangan, stabilitas sistem keuangan dan kompetisi industri jasa kustodian di era global, dan kemajuan teknologi informasi khususnya inovasi teknologi digital,"ujar dia, Kamis (28/6/2018).
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan, investor membutuhkan rasa aman dalam berinvestasi. Regulator juga membutuhkan dukungan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran KSEI dalam menjaga integritas proses penyelesaian transaksi pasar modal maupun penyimpanan data dan informasi pengelolaan pasar modal.
"Dalam hal ini, KSEI juga harus mampu menjalankan peran dan fungsi sebagai financial information hub yang handal bagi pasar modal sehingga keputusan pelaku pasar maupun otoritas pasar keuangan khususnya regulator pasar modal, dapat lebih optimal,"terang dia.
Di balik berbagai tantangan tersebut, KSEI juga memiliki beberapa misi, yakni menjadikan KSEI sebagai kustodian yang bisa memberikan pelayanan berkualitas kepada para pemangku kepentingan dan lingkungan bisnis di tengah perkembangan teknologi invovasi digital dan persaingan di tingkat global.
"Adapun misi lainnya adalah mendukung perkembangan pasar modal Indonesia secara berkelanjutan, serta menjadikan KSEI sebagai financial information hub yang memberikan nilai tambah kepada pelaku industri keuangan maupun regulator/otoritas pasar keuangan," ucap dia.
(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular