Perang Dagang Masih Jadi Perhatian, Bursa Jepang Dibuka Turun
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 June 2018 07:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka melemah pada perdagangan hari Kamis (28/6/2018) sejalan dengan penurunan yang dicatatkan Wall Street akibat masih membayanginya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara rekan dagangnya.
Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 0,33% menjadi 22.197,5 di sesi awal perdagangan. Indeks Topix juga turun 0,32% ke posisi 1.725,9, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks utama Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan hari Rabu (27/6/2018). Itu berarti bursa AS menghapus rebound yang dicetak hari sebelumnya akibat kabar positif mengenai perang dagang tidak mampu mengimbangi penurunan dalam sektor teknologi dan keuangan, dilansir dari CNBC International.
Dow Jones Industrial Average turun 165,52 poin atau 0,68% menjadi 24.117,59, S&P 500 ditutup melemah 0,9% ke posisi 2.699,63, dan Nasdaq Composite anjlok 1,5% menjadi 7.445,08.
Dow Jones sebelumnya sempat menguat 285,91 poin dalam sesi perdagangan hari Rabu menyusul kabar bahwa upaya pembatasan investasi teknologi China oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) ternyata tidak seketat yang diperkirakan.
Pemerintah akan bergantung pada Komite Penanaman Modal Asing AS (CFIUS) yang telah diperkuat untuk mengurusi isu-isu terkait pembelian teknologi dalam negeri yang sensitif oleh pihak asing, kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin hari Rabu.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 0,33% menjadi 22.197,5 di sesi awal perdagangan. Indeks Topix juga turun 0,32% ke posisi 1.725,9, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks utama Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan hari Rabu (27/6/2018). Itu berarti bursa AS menghapus rebound yang dicetak hari sebelumnya akibat kabar positif mengenai perang dagang tidak mampu mengimbangi penurunan dalam sektor teknologi dan keuangan, dilansir dari CNBC International.
Dow Jones sebelumnya sempat menguat 285,91 poin dalam sesi perdagangan hari Rabu menyusul kabar bahwa upaya pembatasan investasi teknologi China oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) ternyata tidak seketat yang diperkirakan.
Pemerintah akan bergantung pada Komite Penanaman Modal Asing AS (CFIUS) yang telah diperkuat untuk mengurusi isu-isu terkait pembelian teknologi dalam negeri yang sensitif oleh pihak asing, kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin hari Rabu.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular