
Saratoga Perbesar Investasi di Industri Makanan
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
26 June 2018 13:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana meningkatkan investor di sektor produk dan jasa konsumen.
Direktur Portofolio Saratoga, Andi Esfandiari mengatakan saat ini porsi investasi terbesar Saratoga di sumber daya alam yang mencapai 48% dari total portopolio. Sisanya, infrastruktur sebesar 40% dan sisanya sebesar 12% di sektor produk dan jasa konsumen.
"Kami sekarang sedang melakukan, saya kasih informasi sedikit ya, [rencana investasi] untuk food (makanan) dan ingredients of food, (bahan dasar makanan)," kata Andi di kawasan Kuningan, Selasa (26/6/2018).
"Bahan dasar makanan kami lagi review, tahap awal kami masih ada 6-7 bulan. Tidak tahu apakah akuisisi, dinamika akuisisi kan sangat fluid tidak bisa ditarget," tambahnya.
Andi memastikan, dengan rencana investasi untuk meningkatkan porsi sektor produk jasa dan konsumen, tak lantas akan ada divestasi di sektor lain yang telah lebih besar. Sementara, dana yang disediakan perusahaan untuk investasi sepanjang tahun ini diperkirakan antara US$ 50-100 juta.
Dana tersebut, dia sebut akan digunakan untuk pendanaan investasi baru maupun portofolio yang telah dimiliki perusahaan saat ini.
Dengan adanya rencana peningkatan investasi di sektor produk jasa dan konsumen, Andi tak bisa memastikan besaran porsi investasi di masing-masing sektor pada tutup tahun ini.
"Tidak lalu menjadi sepertiga masing-maisng, tidak ada exact formula, tergantung juga harga saham. Kami hanya bisa pastikan tambah saja jumlah investasi baru. Ini kan dinamis," tutur Andi.
(roy) Next Article Emiten Sandi Uno & Edwin Soeryadjaya Untung Rp 8,82 T di 2020
Direktur Portofolio Saratoga, Andi Esfandiari mengatakan saat ini porsi investasi terbesar Saratoga di sumber daya alam yang mencapai 48% dari total portopolio. Sisanya, infrastruktur sebesar 40% dan sisanya sebesar 12% di sektor produk dan jasa konsumen.
Andi memastikan, dengan rencana investasi untuk meningkatkan porsi sektor produk jasa dan konsumen, tak lantas akan ada divestasi di sektor lain yang telah lebih besar. Sementara, dana yang disediakan perusahaan untuk investasi sepanjang tahun ini diperkirakan antara US$ 50-100 juta.
Dana tersebut, dia sebut akan digunakan untuk pendanaan investasi baru maupun portofolio yang telah dimiliki perusahaan saat ini.
Dengan adanya rencana peningkatan investasi di sektor produk jasa dan konsumen, Andi tak bisa memastikan besaran porsi investasi di masing-masing sektor pada tutup tahun ini.
"Tidak lalu menjadi sepertiga masing-maisng, tidak ada exact formula, tergantung juga harga saham. Kami hanya bisa pastikan tambah saja jumlah investasi baru. Ini kan dinamis," tutur Andi.
(roy) Next Article Emiten Sandi Uno & Edwin Soeryadjaya Untung Rp 8,82 T di 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular