Nilai Tukar

Rupiah Bergejolak, Sri Mulyani Pilih Tidak Respons Harian

Arys Aditya, CNBC Indonesia
25 June 2018 13:21
Menteri Keuangan tidak mau terjebak isu harian.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyatakan tetap fokus dalam penanganan jangka menengah dan panjang serta tidak akan memberikan respons secara harian terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan nilai tukar rupiah akan terus bergerak seiring perkembangan isu global. Ia menyebut Pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tetap memantau pergerakan dolar AS.

"Kalau kita lihat keseluruhan pergerakan nilai tukar, kita harus lihat benchmark dengan negara lain maupun US Dollar sendiri," paparnya, Senin (25/6/2018).

"Karena setiap hari selalu ada pemicunya. Apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy kepada RRT, lalu RRT melakukan retaliasi, lalu ECB melakukan apa dsb. Ini akan terus dinamis."

Menkeu menyampaikan hal tersebut usai menghadiri rapat tertutup bersama, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua DK OJK Wimboh Santoso yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

Pada Senin (25/6/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.143. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Saat pembukaan pasar, rupiah juga sudah melemah. Namun saat itu depresiasi rupiah masih tipis, hanya 0,16%.

"Kita akan respons tapi tidak harian, tapi kita jaga dari sisi jangka menengah panjang. Selama 2018, pelaksanaan APBN bisa baik, kemudian stabilitas nilai tukar, inflasi, kita jaga. Momentum PE kita akan jaga. Maka kita akan banyak sekali segi itu. jadi kita tidak merespons setiap hari," ungkap Sri Mulyani.

(dob) Next Article Tekanan Masih Besar, Rupiah Akhir 2021 Bisa di Rp 15.000/USD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular