
Berkat Harga Batu Bara, Dolar Australia Menguat Lawan Rupiah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 June 2018 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Australia. Penguatan harga sejumlah komoditas andalan Australia mendukung penguatan mata uang.
Pada Senin (25/6/2018) pukul 11:03 WIB, AU$ 1 dihargai Rp 10.492,34. Rupiah melemah 0,22% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Berikut perkembangan kurs jual-beli dolar Australia di sejumlah bank nasional:
Mata uang Negeri Kanguru terbantu oleh ekspektasi peningkatan kinerja ekspor Australia karena kenaikan harga komoditas. Saat ini, harga batu bara acuan Newcastle berada di US$ 107,25/metrik ton atau naik 1,42%.
Australia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Data World Economic Forum menyebutkan, ekspor batu bara Australia mencapai 389 juta metrik ton pada 2016. Jumlah ini adalah 32,07% dari total ekspor batu bara dunia. Posisi kedua ditempati Indonesia, dengan ekspor sebesar 367 juta metrik ton (30,25%).
Oleh karena itu, kenaikan harga batu bara akan menaikkan penerimaan devisa Australia. Tambahan penerimaan devisa ekspor akan menjadi fondasi yang kuat bagi apresiasi nilai tukar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Senin (25/6/2018) pukul 11:03 WIB, AU$ 1 dihargai Rp 10.492,34. Rupiah melemah 0,22% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Berikut perkembangan kurs jual-beli dolar Australia di sejumlah bank nasional:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank BNI | Rp 10.318 | Rp 10.608 |
Bank BRI | Rp 10.336,71 | Rp 10.496.29 |
Bank BCA | Rp 10.325 | Rp 10.613 |
Bank Mandiri | Rp 10.265 | Rp 10.621 |
Mata uang Negeri Kanguru terbantu oleh ekspektasi peningkatan kinerja ekspor Australia karena kenaikan harga komoditas. Saat ini, harga batu bara acuan Newcastle berada di US$ 107,25/metrik ton atau naik 1,42%.
Australia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Data World Economic Forum menyebutkan, ekspor batu bara Australia mencapai 389 juta metrik ton pada 2016. Jumlah ini adalah 32,07% dari total ekspor batu bara dunia. Posisi kedua ditempati Indonesia, dengan ekspor sebesar 367 juta metrik ton (30,25%).
Oleh karena itu, kenaikan harga batu bara akan menaikkan penerimaan devisa Australia. Tambahan penerimaan devisa ekspor akan menjadi fondasi yang kuat bagi apresiasi nilai tukar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular