
Perang Dagang AS-UE Memanas, Bursa Saham Asia Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 June 2018 09:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times melemah 0,24%, indeks Shanghai melemah 0,01%, indeks Hang Seng melemah 0,04%, dan indeks Kospi melemah 0,23%. Satu-satunya yang bisa menghijau adalah indeks Nikkei (+0,12%).
Sentimen positif yang datang dari China tak mampu mengangkat kinerja bursa saham Benua Kuning. Pada hari Minggu (24/6/2018), The People's Bank of China (PBOC) memutuskan untuk memangkas rasio Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank-bank tertentu sebesar 50bps.
Dikutip dari Reuters, PBOC mengungkapkan bahwa pemotongan GWM tersebut akan berlaku mulai 5 Juli. Kebijakan ini akan menambah likuiditas di pasar senilai CNY 700 miliar atau setara dengan US $107,65 miliar dan dimaksudkan untuk meningkatkan laju debt-for-equity swaps dan penyaluran kredit bagi perusahaan-perusahaan kecil.
Sebagai catatan, debt-for-equity swaps merupakan sebuah metode restrukturisasi utang dimana pemberi pinjaman (bank) mengonversi utang dari kreditur yang bermasalah menjadi saham. Sebelumnya, hal ini tidak bisa dilakukan dengan cepat seiring dengan dana yang terbatas yang dimiliki oleh bank. Dengan adanya pelonggaran moneter, diharapkan semakin banyak restrukturisasi utang yang bisa dilakukan.
Pelonggaran moneter ini sejatinya berpotensi menjaga laju ekonomi Negeri Panda ditengah-tengah risiko perang dagang dengan AS. Namun, memanasnya hubungan dagang antara AS dengan Uni Eropa nampak lebih dominan mempengaruhi pasar.
Pada hari Jumat waktu setempat (22/6/2018), Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan bea masuk senilai 20% bagi produk mobil asal Uni Eropa. Melalui akun Twitter, Trump mengatakan bahwa jika bea masuk dan penghalang perdagangan yang ditetapkan Uni Eropa tak dicabut, maka kebijakan tersebut akan diambil.
"Berdasarkan bea masuk dan penghalang perdagangan yang telah lama diterapkan bagi AS, perusahaan, dan pekerjanya oleh Uni Eropa, jika bea masuk dan penghalang perdagangan tersebut tidak dicabut, kami akan mengenakan bea masuk 20% atas mobil-mobil mereka yang diekspor ke AS. Bangun pabrik di sini!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump
Memanasnya tensi antara AS dengan blok ekonomi raksasa tersebut dikhawatirkan akan berdampak signifikan bagi laju ekonomi kedua belah pihak. Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah menyatakan tak akan diam atas ancaman dari Gedung Putih.
"Kalau AS akan mengenakan bea masuk, maka kami tidak punya pilihan. Kami siap bertindak," tegas Jyrki Katainen, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.
(roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Sentimen positif yang datang dari China tak mampu mengangkat kinerja bursa saham Benua Kuning. Pada hari Minggu (24/6/2018), The People's Bank of China (PBOC) memutuskan untuk memangkas rasio Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank-bank tertentu sebesar 50bps.
Pelonggaran moneter ini sejatinya berpotensi menjaga laju ekonomi Negeri Panda ditengah-tengah risiko perang dagang dengan AS. Namun, memanasnya hubungan dagang antara AS dengan Uni Eropa nampak lebih dominan mempengaruhi pasar.
Pada hari Jumat waktu setempat (22/6/2018), Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan bea masuk senilai 20% bagi produk mobil asal Uni Eropa. Melalui akun Twitter, Trump mengatakan bahwa jika bea masuk dan penghalang perdagangan yang ditetapkan Uni Eropa tak dicabut, maka kebijakan tersebut akan diambil.
"Berdasarkan bea masuk dan penghalang perdagangan yang telah lama diterapkan bagi AS, perusahaan, dan pekerjanya oleh Uni Eropa, jika bea masuk dan penghalang perdagangan tersebut tidak dicabut, kami akan mengenakan bea masuk 20% atas mobil-mobil mereka yang diekspor ke AS. Bangun pabrik di sini!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump
Memanasnya tensi antara AS dengan blok ekonomi raksasa tersebut dikhawatirkan akan berdampak signifikan bagi laju ekonomi kedua belah pihak. Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah menyatakan tak akan diam atas ancaman dari Gedung Putih.
"Kalau AS akan mengenakan bea masuk, maka kami tidak punya pilihan. Kami siap bertindak," tegas Jyrki Katainen, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.
(roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular