OPEC Tak Mufakat Soal Produksi, Harga Minyak Naik Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
22 June 2018 15:05
Harga minyak menguat tipis siang ini setelah OPEC tak mencapai mufakat, meski tetap memutuskan akan menaikan produksi.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia menguat tipis siang ini setelah organisasi produsen minyak dunia OPEC tak mencapai mufakat, meski tetap memutuskan akan menaikan produksi. 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,45% atau US$0,95 menjadi US$66,49 per barel. Level harga sekarang mengembalikan harga minyak ke titik tertingginya pada Kamis pekan laku ketika harga komoditas utama dunia itu berada di level US$66,89. 

Sementara itu, harga minyak Brent menguat 1,33% atau US$0,97 per barel menjadi US$74,02 per barel.

Kenaikan tipis itu terjadi setelah Organisasi Negara Eksportir Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/ OPEC) memutuskan menaikkan produksi guna menekan harga, tetapi hanya menetapkan acuan nominal yang besarannya di lapangan bisa lebih kecil dari itu. 

Dalam pertemuan di Viena, Austria, negara anggota OPEC telah mencapai kesepakatan untuk memproduksi minyak mentah 1 juta barel per hari (bph). Hanya saja, angka riil produksi diperkirakan lebih kecil dari itu pada kisaran 500.000 hingga 600.000 bph. 

Alasannya, beberapa negara secara teknis atau natural memang tidak bisa menaikkan produksi, seperti Venezuela yang masih terjerat krisis. Demikian juga dengan negara non-OPEC seperti Meksiko yang secara teknis tak bisa mendongkrak produksi. 

Kesepakatan itu tetap diketok palu meski Iran menolak dan memutuskan meninggalkan forum (walk out). Sikap Iran itu menunjukkan bahwa tensi di antara negara OPEC itu masih sangat tinggi sehingga keputusan tersebut berpeluang tak diikuti oleh produsen minyak negara-negara lain. 

AS, China dan India beberapa waktu sebelumnya menekan organisasi kartel minyak tersebut untuk menaikkan produksi guna membantu menekan harga minyak di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang masih lemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Setelah Terbang Tinggi, Kini Harga Minyak Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular