Investor Asing Kabur, Utang Luar Negeri RI di April Turun

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
21 June 2018 20:45
Utang luar negeri pemerintah dan BI pada April 2018 mencapai US$ 183,83 miliar, turun US$857 juta dari bulan sebelumnya.
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pada akhir April 2018 mencapai US$356,94 miliar (Rp 4.818,69 triliun), turun US$ 1,43 miliar dalam sebulan akibat investor asing melepas portofolio Merah Putih pada bulan tersebut.

Utang luar negeri pemerintah dan BI pada April 2018 mencapai US$ 183,83 miliar, turun US$857 juta dari bulan sebelumnya. Sementara utang luar negeri swasta pada mencapai US$ 173,12 miliar, turun US$ 571 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Bila dibandingkan tahun sebelumnya ULN indonesia tumbuh 7,6%, melambat dibandingkan dengan maret 2018 yang tumbuh 8,8%.

"Pada April 2018 terdapat pelunasan pinjaman dan pelepasan SBN domestik oleh investor asing, pascakenaikan Fed Fund Rate akhir Maret 2018. Dengan perkembangan tersebut, ULN Pemerintah pada April 2018 tumbuh melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya menjadi sebesar US$ 180,5 miliar," tulis Statistik Utang Luar Negeri yang dipublikasikan BI, Kamis (21/6/2018).

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, investor asing berbondong-bondong kabur dari pasar obligasi Indonesia pada pekan terakhir April 2018. 

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, kepemilikan investor asing atas Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan per 26 April adalah sebesar Rp 848,48 triliun, turun Rp 21,32 triliun jika dibandingkan posisi akhir minggu sebelumnya yang sebesar Rp 869,8 triliun.

Meski demikian, Bank Sentral menegaskan kepercayaan investor asing terhadap pengelolaan fiskal dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap cukup tinggi di tengah tekanan likuiditas global. Pada bulan April 2018 Pemerintah telah menerbitkan SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro (global bonds) dengan format SEC-Registered Shelf yang memungkinkan Pemerintah menerbitkan obligasi di pasar modal kapan pun saat dibutuhkan.



(roy) Next Article BI: Cadangan Devisa Turun karena Bayar Utang Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular