
Yuan Sudah Diperlemah, Rupiah Tetap Tak Mampu Menandingi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 June 2018 13:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah melemah nyaris 1%.
Pada Kamis (21/6/2018) pukul 13:04 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.169,02. Rupiah melemah 0,89%.
Sepertinya rupiah memang benar-benar jet lag pada perdagangan perdana di pasar valas seusai libur panjang Idul Fitri. Investor mungkin masih sibuk mencerna berbagai informasi yang terlewatkan saat pasar tutup selama lebih dari sepekan.
Akibatnya, aset-aset berbasis rupiah terimbas aksi jual. Rupiah pun melemah secara luas (broadbased) terhadap banyak mata uang, termasuk yuan.
Padahal, yuan sedang diliputi sentimen negatif. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) menjadi pemberat bagi yuan, karena mengancam ekspor Negeri Tirai Bambu.
Bagaimana pun, AS adalah mitra dagang utama China. Tahun lalu, AS menduduki peringkat pertama pasar ekspor China dengan nilai US$ 431,7 miliar atau 19% dari total ekspor.
Perang dagang akan menyulitkan produk-produk China menyentuh tanah AS. Dengan status AS sebagai mitra dagang utama, gangguan ekspor ke negara tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja ekspor secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) kemudian sengaja memperlemah yuan agar ekspor China tetap kompetitif. PBoC menentukan titik tengah nilai tukar yuan di 6,4706/US$. Melemah dibandingkan kemarin yaitu 6,4586/US$.
Namun dengan yuan yang diperlemah pun rupiah tidak mampu menandingi. Rupiah memang tertekan hebat hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Pada Kamis (21/6/2018) pukul 13:04 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.169,02. Rupiah melemah 0,89%.
![]() |
Sepertinya rupiah memang benar-benar jet lag pada perdagangan perdana di pasar valas seusai libur panjang Idul Fitri. Investor mungkin masih sibuk mencerna berbagai informasi yang terlewatkan saat pasar tutup selama lebih dari sepekan.
Padahal, yuan sedang diliputi sentimen negatif. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) menjadi pemberat bagi yuan, karena mengancam ekspor Negeri Tirai Bambu.
Bagaimana pun, AS adalah mitra dagang utama China. Tahun lalu, AS menduduki peringkat pertama pasar ekspor China dengan nilai US$ 431,7 miliar atau 19% dari total ekspor.
Perang dagang akan menyulitkan produk-produk China menyentuh tanah AS. Dengan status AS sebagai mitra dagang utama, gangguan ekspor ke negara tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja ekspor secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) kemudian sengaja memperlemah yuan agar ekspor China tetap kompetitif. PBoC menentukan titik tengah nilai tukar yuan di 6,4706/US$. Melemah dibandingkan kemarin yaitu 6,4586/US$.
Namun dengan yuan yang diperlemah pun rupiah tidak mampu menandingi. Rupiah memang tertekan hebat hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular