Rupiah Melemah, Yield Obligasi Lompat ke 7,5%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 June 2018 11:32
Obligasi pemerintah Indonesia sedang mengalami tekanan jual yang sepertinya cukup masif.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Obligasi pemerintah Indonesia sedang mengalami tekanan jual yang sepertinya cukup masif. Ini terlihat dari imbal hasil (yield) yang melonjak lumayan tajam. 

Pada Kamis (21/6/2018), imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun berada di 7,502%. Lompat dibandingkan penutupan kemarin yaitu 7,31%. Yield hari ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Mei lalu. 

Reuters

Lonjakan yield menandakan harga SBN sedang turun drastis. Ketika harga turun, artinya instrumen ini sedang kurang diminati atau bahkan ada aksi jual. 

Kemungkinan SBN terkena tekanan jual akibat depresiasi rupiah. Hari ini, pasar valas Indonesia baru dibuka setelah libur selama lebih dari sepekan. Baru dibuka, rupiah mesti menerima kenyataan pahit.

Pada pukul 11:23 WIB, rupiah melemah cukup dalam hingga 1,24%. Dolar AS pun semakin dekat ke Rp 14.100.
 

Saat rupiah melemah, maka memegang aset berdenominasi mata uang ini menjadi kurang menarik karena nilainya turun. Investor pun memilih melepas ketimbang harus menanggung rugi kurs. 

Tidak hanya di obligasi, investor pun menghindari pasar saham domestik. Pada pukul 11:25 WIB, investor asing membukukan jual bersih Rp 337,52 miliar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat hijau menjadi terkoreksi 0,29%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Bunga Surat Utang Pemerintah Turun Pekan Ini, Kok Bisa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular