
Bakal Punya Anak Usaha Baru, Ini Rencana Besar Bank BTN
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
21 June 2018 09:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak seperti bank milik negara yang lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi satu-satunya bank yang belum memiliki anak usaha. Sampai saat ini, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut baru memiliki unit usaha syariah (UUS).
Untuk bisa menjadi sebuah konglomerasi keuangan, BTN terus melanjutkan proses pembentukan anak usaha. Direktur BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menjajaki mitra strategis untuk membentuk perusahaan manajer investasi (MI).
"Kami sedang menjajaki partner untuk membentuk manajer investasi," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/6/2018).
Selain membentuk manajer investasi, BTN sebenarnya juga ingin membentuk perusahaan multifinance dan anak usaha yang lain. Namun untuk perusahaan multifinance tampaknya belum meruncing pada pembentukan perusahaan.
Mahelan sebelumnya mengungkapkan, pihaknya memiliki rencana untuk membentuk perusahaan asuransi jiwa, asuransi kerugian, perusahaan manajemen investasi dan multifinance.
Sementara untuk melakukan aksi anorganik tersebut, perseroan sudah mempersiapkan dana. "Kami menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk aksi anorganik," ujar dia.
Di sisi lain, perseroan juga berencana mengembangkan unit usaha syariah (UUS) yang ada saat ini. Namun sama seperti aksi anorganik, pengembangan UUS tersebut masih menunggu proses holding jasa keuangan.
Mahelan mengungkapkan, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan BTN Syariah. Opsi pertama adalah dengan melakukan spin off pada 2020. Menurut Mahelan, pihaknya akan meningkatkan aset dan permodalan BTN Syariah terlebih dahulu sebelum melakukan spin off.
Opsi kedua adalah penyatuan dengan bank syariah lain. Untuk opsi ini, menurut Mahelan erat kaitannya dengan holding jasa keuangan. Pasalnya, bank syariah yang akan disatukan dengan BTN Syariah adalah anak usaha bank BUMN lain.
(dru) Next Article Tekan Biaya Dana, BTN Kejar Aset Rp 400 Triliun
Untuk bisa menjadi sebuah konglomerasi keuangan, BTN terus melanjutkan proses pembentukan anak usaha. Direktur BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menjajaki mitra strategis untuk membentuk perusahaan manajer investasi (MI).
"Kami sedang menjajaki partner untuk membentuk manajer investasi," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/6/2018).
"Untuk multifinance sementara akan dimulai dari kerjasama bisnis dahulu," ungkap dia.
Mahelan sebelumnya mengungkapkan, pihaknya memiliki rencana untuk membentuk perusahaan asuransi jiwa, asuransi kerugian, perusahaan manajemen investasi dan multifinance.
Sementara untuk melakukan aksi anorganik tersebut, perseroan sudah mempersiapkan dana. "Kami menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk aksi anorganik," ujar dia.
Di sisi lain, perseroan juga berencana mengembangkan unit usaha syariah (UUS) yang ada saat ini. Namun sama seperti aksi anorganik, pengembangan UUS tersebut masih menunggu proses holding jasa keuangan.
Mahelan mengungkapkan, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan BTN Syariah. Opsi pertama adalah dengan melakukan spin off pada 2020. Menurut Mahelan, pihaknya akan meningkatkan aset dan permodalan BTN Syariah terlebih dahulu sebelum melakukan spin off.
Opsi kedua adalah penyatuan dengan bank syariah lain. Untuk opsi ini, menurut Mahelan erat kaitannya dengan holding jasa keuangan. Pasalnya, bank syariah yang akan disatukan dengan BTN Syariah adalah anak usaha bank BUMN lain.
(dru) Next Article Tekan Biaya Dana, BTN Kejar Aset Rp 400 Triliun
Most Popular