BI Tak Ragu Naikkan Bunga, Begini Pandangan Bankir

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 June 2018 14:30
Sejumlah bank harap-harap cemas menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 28 Juni 2018
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bank harap-harap cemas menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 28 Juni 2018 mendatang. Pasalnya, perkara penetapan BI 7-Day RR sangat signifikan terhadap suku bunga perbankan.

Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko menjelaskan, pihaknya berharap suku bunga acuan BI tetap dijaga di level sebelumnya yakni 4,75%.

"Namun hanya Gubernur BI dan Tuhan yang tahu," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/6/2018).

Sedangkan pengaruh ke suku bunga perbankan, menurut Iman secara logika pasti akan terjadi kenaikan. Pasalnya, hal tersebut bisa mempengaruhi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perbankan.

"Tapi untuk BTN, nanti akan diputus di rapat mendatang," terang dia.

Lebih lanjut, Direktur Treasury and International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengungkapkan, BI pasti mempertimbangkan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) menjadi 2%, namun langkah kebijakan akan ditentukan BI setelah mengkaji kebijakan makroprudensial baik nilai tukar rupiah terhadap dolar AS maupun tingkat suku bunga acuan.

"Jadi bukan hanya karena adanya kenaikan FFR tersebut," kata dia.

Sedangkan saat ditanya apakah bunga acuan tersebut akan ditahan tetap atau naik, Darmawan belum bisa memastikannya. "Fifty-fifty, kami akan lihat bagaimana pergerakan pasar," ucap dia.

Kemudian, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menjelaskan, kemungkinan BI menaikkan suku bunga acuan 25 bps sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan pasar keuangan global terakhir, termasuk ekspektasi FFR akan naik hingga empat kali tahun ini.

"Dan semakin besarnya kemungkinan perang dagang antara AS dan China, yang semakin menimbulkan ketidakpastian, sementara itu BI sendiri sudah menyatakan bahwa saat ini memprioritaskan stabilitas di atas pertumbuhan, untuk jangka pendek sehingga kemungkinan BI untuk menaikkan suku bunga acuan rupiah sekali lagi sebesar 0.25% cukup besar peluangnya," terang dia.
(dru) Next Article Total Quantitative Easing BI Capai Rp 845 Triliun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular