Total Quantitative Easing BI Capai Rp 845 Triliun

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
14 September 2021 14:25
FILE PHOTO: Logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, as seen in Jakarta, Indonesia January 19, 2017. REUTERS/Fatima El-Kareem/File Photo
Foto: REUTERS/Fatima El-Kareem

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tetap konsisten dalam membantu perekonomian nasional lewat kebijakan quantitative easing (QE). Hal ini yang kemudian mendorong likuiditas di perbankan begitu melimpah.

Sejak 2020 hingga akhir Agustus 2021, BI telah melakukan guyuran likuiditas hingga Rp 844,9 triliun.

"Sejak 2020 hingga akhir Agustus 2021 QE telah mencapai Rp 845 triliun atau sekitar 5,3% dari PDB, melalui injeksi likuiditas perbankan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Ruang Rapat Komisi XI, Selasa (14/9/2021).

Ia merinci, injeksi likuiditas ini terdiri dari Rp 97,34 triliun sepanjang semester I-2021 dan dilanjutkan semester II-2021 sebesar Rp 21 triliun hingga akhir Agustus 2021.

"Dengan demikian injeksi likuiditas oleh BI melalui perbankan mencapai Rp 118,35 triliun hingga akhir Agustus 2021," kata dia.

Sementara itu sepanjang tahun 2020, quantitative easing yang telah disalurkan BI kepada perbankan mencapai Rp 726,57 triliun.

"Kalau kita lihat sejak tahun 2020, total sudah mencapai sekitar Rp 845 triliun seperti yang disebutkan di atas," jelasnya.

Ini lah yang membuat likuiditas perbankan pada Juli 2021 tetap longgar yang tercermin dari rasio alat likuid terhadap DPK (AL/DPK) yang tinggi yakni 32,51% dan pertumbuhan DPK sebesar 10,43%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Likuiditas Super Melimpah, BI Mulai Kepikiran Tapering?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular