Dalam 1 Hari, Rp 2 T Dana Asing Kabur dari Bursa Indonesia
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
20 June 2018 20:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) hingga Rp 2,04 triliun di bursa saham Indonesia, seiring anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,83% pada perdagang pertama setelah libur lebaran.
(dob/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Pada perdagangan Rabu (20/6/2018), investor asing melakukan penjualan saham dengan total Rp 8,7 triliun, sementara aksi beli sebesar Rp 6,6 triliun. Hal ini menyebabkan penjualan bersih investor asing mencapai Rp 2,04 triliun, yang terdiri Rp 1,94 triliun di pasar reguler dan Rp 100,69 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Saham yang paling banyak dilepas oleh asing didominasi sektor perbankan yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp 473,7 miliar. Berikutnya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual bersih sebesar Rp 308 miliar dan diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 236,5 miliar.
Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilepas oleh investor asing dengan nilai jual bersih Rp 143,9 miliar dan dilanjutkan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 110,8 miliar.
Pada perdagangan hari ini sentimen eksternal dan domestik sama-sama berkontribusi membawa IHSG ke zona merah. Dari sisi eksternal, sentimen negatif datang dari potensi kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang sebanyak 4 kali (lebih agresif dari rencana awal sebanyak 3 kali) dan memanasnya hubungan AS dengan China di bidang perdagangan.
Kedua sentimen negatif tersebut datang kala perdagangan IHSG sedang diliburkan dalam rangka hari raya Idulfitri. Ketika perdagangan dilanjutkan pada hari ini, barulah investor diberi kesempatan untuk mencerna hal-hal tersebut.
Dari sisi domestik, potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) telah mendorong investor melepas saham-saham perbankan, utamanya yang masuk dalam kategori bank besar, yakni BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI.
Saham yang paling banyak dilepas oleh asing didominasi sektor perbankan yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp 473,7 miliar. Berikutnya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual bersih sebesar Rp 308 miliar dan diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 236,5 miliar.
Pada perdagangan hari ini sentimen eksternal dan domestik sama-sama berkontribusi membawa IHSG ke zona merah. Dari sisi eksternal, sentimen negatif datang dari potensi kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang sebanyak 4 kali (lebih agresif dari rencana awal sebanyak 3 kali) dan memanasnya hubungan AS dengan China di bidang perdagangan.
Kedua sentimen negatif tersebut datang kala perdagangan IHSG sedang diliburkan dalam rangka hari raya Idulfitri. Ketika perdagangan dilanjutkan pada hari ini, barulah investor diberi kesempatan untuk mencerna hal-hal tersebut.
Dari sisi domestik, potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) telah mendorong investor melepas saham-saham perbankan, utamanya yang masuk dalam kategori bank besar, yakni BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI.
(dob/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular