Mari Simak Saham-saham Rekomendasi dari Analis

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 June 2018 16:14
Berikut ini rekomendasi sejumlah analis terhadap sektor dan saham-saham pilihan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai libur panjang Lebaran, investor mulai melakukan seleksi dari sektor mana saja yang layak koleksi dengan mempertimbangans semua faktor baik fundamental maupun isu terkait aksi korporasi. Berikut ini rekomendasi sejumlah analis terhadap sektor dan saham-saham pilihan.

Analis Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko merekomendasikan beberapa saham dari sub sektor pertambangan, perbankan, dan otomotif yang layak diakumulasi beli.

Yuganur menyebut, saham sektor pertambangan seperti PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). Kenaikan harga batu bara dan minyak dunia menjadi katalis penguatan harga saham-saham dari sektor pertambangan.

Saham bank yang direkomendasikan anta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Saham-saham bank dari awal tahun sudah terkoreksi, jelang lebaran sempat naik.

Ini menjadi momentum penguatan saham-saham bank. Apalagi bank-bank domestik masih tercatat sebagai bank yang mendapatkan marjin besar dari aktivitas pinjam meminjam.

Sementara untuk saham otomotif, ia menyebut saham PT Astra International Tbk (ASII) bisa untuk dilakukan aksi beli. Astra dikabarkan akan mengeluarkan sejumlah varian kendaraan baru setelah penjualan mobilnya mengalami penurunan dalam setahun terakhir.

"Kalau batubara kan masih favorit kalau IHSG turun karena mereka adalah sektor dengan export related, kalau perbankan dan otomotif karena mereka saham big cap, itu yg di buy back kalau ada tanda-tanda pasar sudah jenuh jual dan akan rebound pasca koreksi," pungkasnya.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan, berdasarkan indikator RSI (Relative Strength Index) dan MACD (Moving Average Convergence Divergence), saham-saham dari sektor perbankan, consumer goods, infrastruktur, dan tambang yang layak beli.

"Misalnya di sektor perbankan, masyarakat pasti menggunakan layanan perbankan, meski saat libur Lebaran kemarin. Hal ini dinilai akan menjadi sentimen positif bagi saham-saham di sektor tersebut," tutur Nafan kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (19/6).

Ia pun merekomendasikan untuk membeli saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Ia menjelaskan, saham BBNI saat ini pergerakan harganya masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan fase akumulasi masih terlihat. Akumulasi Beli ada pada area level 8.000 - 8.100, dengan target harga secara bertahap di area level Rp 8.250 ke Rp 8.550 terus bergerak ke Rp 9.250 hingga Rp 9.975.

"Untuk saham BMRI fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. Akumulasi Beli dilakukan pada area level 6.900 - 7.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp 7.100, Rp 7.275, Rp 7.475, Rp 7.950, dan Rp 8.425," terangnya.

Selain saham BBNI dan BMRI, Nafan juga merekomendasikan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT United Tractos Tbk (UNTR).

Ia menuturkan, fase akumulasi dari keempat saham tersebut saat ini juga masih terlihat dalam rangka pembentukan pola uptrend. Namun, khusus untuk saham UNTR, ia merekomendasikan untuk buy on weakness pada area level Rp 34.300-Rp 34.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp 34.925, Rp 38.200, Rp 41.475 dan Rp 44.750.

"IHSG ditutup melemah 1.86% di level 5.993.63 pada 8 Juni 2018. Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif, sementara Stochastic berada di area netral. Adapun RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual, sehingga indeks berpeluang mengalami technical rebound, dan saham-saham tersebut yang kami rekomendasikan untuk dibeli," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular