Hasil Rapat ECB Tak Puaskan Investor, Euro Masih Tertekan

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 June 2018 12:25
Nilai tukar euro bergerak melemah terhadap mayoritas mata uang global pada siang ini.
Foto: REUTERS/Eric Vidal/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro bergerak melemah terhadap mayoritas mata uang global pada siang ini. Pelemahan ini terjadi seiring dengan keputusan bank sentral eropa, European Central Bank (ECB) yang akan menahan suku bunga acuan setidaknya hingga tahun depan. 

Pada Senin (18/6/2018) pukul 12:00 WIB, euro tidak berdaya di hadapan mata uang negara-negara kawasan Asia hingga Eropa, kecuali ringgit Malaysia dan baht Thailand. Berikut data perdagangan euro terhadap mata uang negara-negara tersebut seperti yang dilansir dari Reuters:

Mata UangBid TerakhirChange (%)
Ringgit Malaysia0,21+0,16
Dolar Singapura0,63-0,11
Peso Filipina1,61-0,15
Baht Thailand0,02+0,15
Rupee India0,01-0,24
Korea Won0,78-0,08
Yen Jepang0,00-0,35
Poundsterling0,00-0,02
Dolar Amerika Serikat (AS)1,15-0,13
         
Pada Kamis (14/06/2018) ECB menggelar rapat untuk membahas arah kebijakan moneter kawasan Uni Eropa. Hasilnya, ECB memutuskan untuk menghentikan stimulus moneter (quantitative easing) pada akhir 2018.

Keputusan ini didasari oleh kondisi terbaru perekonomian Uni-Eropa yang telah pulih.
 Inflasi Benua Biru pada Mei 2018 telah mencapai 1,9% atau mendekati target yang ditetapkan ECB di kisaran 2%. Situasi ini mendorong ekspektasi bahwa kondisi perekonomian jauh lebih baik. 

Komisi Uni Eropa sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 2,1%. Namun, proyeksi ini kemudian direvisi menjadi 2,3% seiring dengan adanya pemulihan ekonomi tersebut. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 juga diperbarui menjadi 2%, dari yang sebelumnya 1,9%. 

Adanya situasi ini sejenak memberikan sentimen positif terhadap penguatan euro, namun hal ini hanya berlangsung sementara. Pasalnya, dalam hasil rapat tersebut, ECB juga mengonfirmasi tidak akan melakukan penyesuaian suku bunga acuan setidaknya hingga pertengahan tahun depan. 

Keputusan ini seketika menghapus euforia yang terjadi sebelumnya karena investor ternyata lebih fokus terhadap poin keputusan tersebut dibandingkan keputusan penghentian stimulus. Akibatnya investor cenderung memindahkan dana keluar dari Eropa sehingga membuat euro cenderung lesu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular