
Rupiah Menguat 0,53%, Euro Tak Lagi di Rp 17.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
24 April 2018 13:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro pada siang hari ini bergerak menguat. Pelemahan euro disebabkan pertumbuhan industri manufaktur di Benua Biru yang melambat.
Pada Selasa (24/4/2018) pukul 12:45 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.950. Rupiah menguat 0,53% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Euro sudah meninggalkan level Rp 17.000.
Sementara harga jual euro di beberapa perbankan nasional masih bertahan di kisaran Rp 17.000 meskipun ada sentimen penguatan rupiah. Berikut pergerakan euro di beberapa bank nasional hingga pukul 13:20 WIB:
Tidak hanya terhadap rupiah, euro melemah secara luas (broadband). Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mata uang Benua Biru melemah 0,04%.
Sentimen negatif bagi euro datang dari rilis data pertumbuhan industri manufaktur di Zona Euro. Rilis data yang dikeluarkan oleh konsultan keuangan terkemuka, IHS Markit, menunjukkan indeks pertumbuhan manufaktur selama April 2018 berada di 56. Lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 56,1.
Lebih lanjut, IHS Markit memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur akan terus melambat hingga bulan depan. Perlambatan ini mengidikasikan bahwa pertumbuhan sektor industri sedang mengalami kelesuan. Dari sinilah sentimen negatif bagi euro berasal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Pada Selasa (24/4/2018) pukul 12:45 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.950. Rupiah menguat 0,53% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Euro sudah meninggalkan level Rp 17.000.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.685,00 | Rp 17.111,00 |
Bank BNI | Rp 16.752,00 | Rp 17.168,00 |
Bank BRI | Rp 16.855,44 | Rp 17.072,55 |
Bank BCA | Rp 16.757,00 | Rp 17.201,00 |
Tidak hanya terhadap rupiah, euro melemah secara luas (broadband). Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mata uang Benua Biru melemah 0,04%.
Lebih lanjut, IHS Markit memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur akan terus melambat hingga bulan depan. Perlambatan ini mengidikasikan bahwa pertumbuhan sektor industri sedang mengalami kelesuan. Dari sinilah sentimen negatif bagi euro berasal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Most Popular