
ECB Tahan Bunga Acuan, Rupiah Menang Lawan Euro
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 April 2018 11:56

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap euro pada perdagangan siang ini bergerak menguat. Euro memang cenderung melemah terhadap mata uang global, seiring keputusan Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang menahan suku bunga acuan.
Pada Jumat (27/04/2018) pukul 11:30 WIB, 1 Euro dibanderol Rp 16.810,00. Rupiah menguat 0,80% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Namun penguatan yang terjadi pada rupiah belum terlalu berdampak kepada harga jual euro di beberapa bank. Mata uang Benua Biru masih dijual di level Rp 17.000.
Pelemahan euro disebabkan oleh keputusan ECB yang mempertahankan suku bunga acuan. Bunga refinancing bertahan 0,00%, marginal lending facility tetap 0,25%, dan deposit facility tidak berubah di -0,40%.
ECB juga masih melakukan injeksi likuiditas melalui pembelian surat-surat berharga (quantitative easing) sebesar 30 miliar euro. Kebijakan ini akan dipertahankan sampai September 2018, atau bahkan lebih dari itu.
Perekonomian Benua Biru memang terus membaik, tetapi masih sangat dini untuk dikatakan pulih total. Laju inflasi juga masih belum stabil. Pada Maret, inflasi di Zona Euro tercatat 1,4% YoY, masih jauh dari target ECB yang sebesar 2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Pada Jumat (27/04/2018) pukul 11:30 WIB, 1 Euro dibanderol Rp 16.810,00. Rupiah menguat 0,80% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Namun penguatan yang terjadi pada rupiah belum terlalu berdampak kepada harga jual euro di beberapa bank. Mata uang Benua Biru masih dijual di level Rp 17.000.
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.526,00 | Rp 16.950,00 |
Bank BNI | Rp 16.599,00 | Rp 17.015,00 |
Bank BRI | Rp 16.823,90 | Rp 17.042,00 |
Bank BTN | Rp 16.662,00 | Rp 16.940,00 |
Bank BCA | Rp 16.592,00 | Rp 17.033,00 |
Bank CIMB Niaga | Rp 16.607,66 | Rp 16.969,95 |
Pelemahan euro disebabkan oleh keputusan ECB yang mempertahankan suku bunga acuan. Bunga refinancing bertahan 0,00%, marginal lending facility tetap 0,25%, dan deposit facility tidak berubah di -0,40%.
ECB juga masih melakukan injeksi likuiditas melalui pembelian surat-surat berharga (quantitative easing) sebesar 30 miliar euro. Kebijakan ini akan dipertahankan sampai September 2018, atau bahkan lebih dari itu.
Perekonomian Benua Biru memang terus membaik, tetapi masih sangat dini untuk dikatakan pulih total. Laju inflasi juga masih belum stabil. Pada Maret, inflasi di Zona Euro tercatat 1,4% YoY, masih jauh dari target ECB yang sebesar 2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Most Popular