
ECB Hentikan Stimulus, Bursa Eropa Melompat 1,4%
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
15 June 2018 06:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham Eropa mencetak reli pada penutupan perdagangan hari Kamis (14/6/2018) setelah bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), memberi sinyal penghentian program pembelian obligasi besar-besaran yang selama ini dilakukan.
Indeks FTSE 100 di London naik 0,81% ke level 7.765,79, indeks DAX di Frankfurt melonjak 1,68% menjadi 13.107,1, sementara indeks CAC 40 di Paris naik tajam 1,39% menjadi 5.528,46.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup menguat 1,4% meskipun sempat berada di zona negatif pada sesi perdagangan pagi hari, CNBC International melaporkan. Seluruh bursa utama dan sektor usaha ditutup di area positif.
ECB menyampaikan rencana untuk menghentikan program stimulus besar-besarannya akhir tahun ini namun juga menyatakan bahwa suku bunga acuan sepertinya tidak akan berubah selama lebih dari setahun ini.
Tiga tingkat suku bunga, yaitu main refinancing rate, marginal lending facility rate, dan deposit facility rate pada hari Kamis diputuskan tidak berubah masing-masing di level 0%, 0,25%, dan -0,4%.
Pengakhiran program stimulus yang dovish ini menyebabkan euro anjlok dan saham melonjak.
Sebelum hal tersebut diumumkan, 1 euro dihargai US$1,1818. Setelah diumumkan, 1 euro hanya dihargai US$1,1682. Euro melemah hingga 0,92% jika dibandingkan dengan posisi hari Rabu.
(prm) Next Article Investor Pantau ECB & Brexit, Bursa Eropa Ditutup Bervariasi
Indeks FTSE 100 di London naik 0,81% ke level 7.765,79, indeks DAX di Frankfurt melonjak 1,68% menjadi 13.107,1, sementara indeks CAC 40 di Paris naik tajam 1,39% menjadi 5.528,46.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup menguat 1,4% meskipun sempat berada di zona negatif pada sesi perdagangan pagi hari, CNBC International melaporkan. Seluruh bursa utama dan sektor usaha ditutup di area positif.
Tiga tingkat suku bunga, yaitu main refinancing rate, marginal lending facility rate, dan deposit facility rate pada hari Kamis diputuskan tidak berubah masing-masing di level 0%, 0,25%, dan -0,4%.
Pengakhiran program stimulus yang dovish ini menyebabkan euro anjlok dan saham melonjak.
Sebelum hal tersebut diumumkan, 1 euro dihargai US$1,1818. Setelah diumumkan, 1 euro hanya dihargai US$1,1682. Euro melemah hingga 0,92% jika dibandingkan dengan posisi hari Rabu.
(prm) Next Article Investor Pantau ECB & Brexit, Bursa Eropa Ditutup Bervariasi
Most Popular