Bursa Eropa Ditutup Mayoritas Menguat
                    Raydion Subiantoro, 
                CNBC Indonesia
    
    14 June 2018 06:10
    
    
        
    
                
                    
                    
                    
                    
                                        
                    
                                        
                    
                    Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (13/6/2018) seiring dengan ekpektasi investor terhadap kebijakan moneter baru dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
The Fed kemudian diketahui menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75%-2%. Total pada tahun ini, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali atau lebih dari perkiraan semula hanya tiga kali.
Indeks DAX di Frankfurt ditutup meningkat 0,38% menjadi 12.890,58 dan indeks acuan kawasan Eropa Stoxx 600 naik 0,2%.
  
  
  
  
Sementara itu, indeks FTSE di London stagnan di level 7.703,71 atau hanya turun 0,10 poin, dan indeks CAC di Paris berkurang tipis 0,01%.
Adapun saham operator bandara Paris, ADP, menjadi salah satu yang memimpin kenaikan di Eropa. Saham ADP naik cukup tinggi lebih dari 5% setelah pemerintah menyatakan akan menyiapkan penjualan beberapa aset perusahaan.
(ray/ray) Next Article Bursa Eropa Dibuka Menguat Ikuti Tren Asia dan Wall Street
                
            The Fed kemudian diketahui menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75%-2%. Total pada tahun ini, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali atau lebih dari perkiraan semula hanya tiga kali.
Indeks DAX di Frankfurt ditutup meningkat 0,38% menjadi 12.890,58 dan indeks acuan kawasan Eropa Stoxx 600 naik 0,2%.
Adapun saham operator bandara Paris, ADP, menjadi salah satu yang memimpin kenaikan di Eropa. Saham ADP naik cukup tinggi lebih dari 5% setelah pemerintah menyatakan akan menyiapkan penjualan beberapa aset perusahaan.
(ray/ray) Next Article Bursa Eropa Dibuka Menguat Ikuti Tren Asia dan Wall Street
    Most Popular