NFC Target Raup Dana Hingga Rp 333,33 M dari IPO

Market - Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 June 2018 19:12
Dana tersebut akan digunakan perusahaan sebagai modal untuk mempercepat perkembangan usaha perusahaan menjadi digital exchange hub terbesar di Indonesia. Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT NFC Indonesia Tbk resmi menawarkan 25% saham perusahaan, atau setara dengan 166,66 juta saham baru kepada publik melalui aksi (initial public offering/IPO). Masa penawaran awal dilakukan mulai 8-21 Juni 2018 ini.

Perseroan menetapkan harga saham pada kisaran Rp 1.500 - Rp 2.000/unit. Target dana yang terkumpul dari IPO sebesar Rp 250 miliar - Rp 333,33 miliar. Dana tersebut akan digunakan perusahaan sebagai modal untuk mempercepat perkembangan usaha perusahaan menjadi digital exchange hub terbesar di Indonesia.

"60%-nya akan digunakan sebagai modal kerja, 30% untuk investasi digital seperti pengembangan TI, dan 10% sisanya untuk investasi pada sumber daya manusia," ujar Komisaris Utama PT NFC Indonesia Tbk Suryandy Jahja kepada media saat dijumpai dalam paparan publik perusahaan, di Jakarta, Jumat (8/6).

Dalam IPO kali ini, perusahaan telah menunjuk PT Kresna Securities, PT Trimegah Sekuritas Tbk dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

Ketiga perusahaan sekuritas tersebut menjamin pelaksanaan penawaran umum saham perdana milik PT NFC Indonesia ini akan berjalan lancar meski terpotong libur panjang Lebaran.

"Meski ada libur panjang, kami masih optimistis penawaran ini akan menarik bagi investor. Sebab, libur kan tidak berarti audiens hilang tidak lakukan aktivitas apapun, selain itu pasar global kan masih tetap beraktivitas," ujar Direktur Utama PT Kresna Securities Octavianus Budiyanto.

"Prospeknya bagus ya, berdasarkan riset kami, per earning ratio­-nya itu bisa 80,9-116,8 kali dan price-to-book ratio-nya bisa 2,7-3,9 kali," ujar Direktur PT Trimegah Securities David Agus kepada media saat dijumpai di kesempatan yang sama.

Suryandy menambahkan, pihaknya sangat yakin penawaran ini sama sekali tidak akan bermasalah, dan permintaan pasti akan masuk signifikan. Pasalnya, selain memiliki anchor buyer, perusahaan juga telah mendapat penawaran dari banyak investor baik asing dan lokal.

Perusahaan juga telah memberikan penjatahan, 60% saham untuk investor lokal, dan 40% saham dijual untuk investor asing.

"Tentu kami akan prioritaskan investor lokal. Jadi, meski libur, tapi kan masih bisa kirim surel pendaftaran pembelian saham, baru nanti akan diproses setelah hari libur selesai," pungkas Suryandy.

Pasca IPO, NFC makin serius menggarap bisnis perusahaan untuk menjadi digital exchange hub, dengan melakukan pengembangan atas empat platform bisnis, yakni bursa digital (digital exchange), bursa iklan digital, bursa platform komunikasi, dan media dan hiburan.

"Saat ini perusahaan baru mengoperasikan dua lini usaha, yaitu bursa digital, dan media dan hiburan," tutur Direktur Utama PT NFC Indonesia Tbk Abraham Theofillus pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, NFC memanfaatkan revolusi Application Programming Interface (API) yang memungkinkan Perseroan untuk menghubungkan dan mengoperasikan big data dari beragam lini usaha.

Dalam industri digital, perusahaan memperkenalkan NFCXC, sebuah marketplace pulsa real-time, sedangkan untuk usaha media dan hiburan, perusahaan memperkenalkan OONA TV, melalui anak usahanya PT Oona Media Indonesia, yang merupakan aplikasi hiburan TV dan video gratis.

Abraham mengatakan, dengan menggunakan API yang dirancang khusus untuk NFC merupakan salah satu strategi perusahan untuk menjadi berbeda di industri digital ini.

"Dengan NFCXC dan OONA TV, kami mempertegas profil NFC dalam industri digital Indonesia. Melalui NFCXC, kami menghadirkan sebuah solusi real time untuk mengatasi masalah distribusi pulsa di pasar tradisional," tuturnya.

Saat ini, lanjut Abraham, distribusi pulsa seringkali mengalami ketimpangan antara ketersediaan pasokan dengan jumlah permintaan di pasar. Hal ini disebabkan, mekanisme distribusi yang bersifat mingguan dan berbasis wilayah.

Jika melalui NFCXC, likuiditas pulsa di pasar akan terjamin, mengingat NFCXC adalah real-time platform, NFCXC juga membukakan akses bagi seluruh agen dan dealer untuk mendapatkan informasi harga pulsa secara transparan. Sebagai salah satu upaya untuk menegaskan posisi kami di industri ini, NFCXC akan berperan sebagai pelopor di pasar digital yang menyediakan solusi guna memperbaiki inefisiensi di pasar pulsa tradisional Indonesia.

Adapun, melalui OONA TV, perusahaan memperkenalkan aplikasi over-the-Top (OTT) yang menawarkan berbagai tambahan aplikasi menarik serta fitur TV interaktif dengan konten gratis sesuai minat pengguna aplikasi.

Perusahaan yakin OONA TV akan memberikan pengalaman yang menarik kepada 74,6% masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah yang mengakses internet, dan 43,0% masyarakat Indonesia yang menggunakan ponsel untuk video streaming, berdasarkan data dari Wearesocial, Hootsuite dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII).
Artikel Selanjutnya

Kresna Graha akan Lepas Saham Dua Anak Usaha Lewat IPO


(hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading