
Potensi Menjanjikan, Steadfast Marine Buka Bengkel Kapal
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 June 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) berencana mengembangkan bisnis ke bidang perbaikan kapal, selain tetap mempertahankan bisnis utama mebuat kapal. Tahun ini perseroan menargetkan bisnis perbaikan kapal bisa berkontribusi sebesar Rp 10 miliar-Rp 15 miliar bagi pendapatan perseroan.
Komisaris Utama Steadfast Marine Eddy Kurniawan Logam mengatakan potensi usaha perbaikan kapal di Indonesia sangat besar. Apalagi ada ketentuan atau aturan yang menwajibkan kapal barang, kontainer dan tanker setiap 30 bulan dan kapal penumpang setiap 12 bulan sekali harus melakukan perbaikan.
"Menurut data perhubungan laut terdapat 20 ribu lebih kapal di Indonesia sehingga market repair ini sangat menjanjikan. Jadi tahun depan kita menargetkan 20%-30% dari income kita berasal dari repair," kata Eddy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6).
Saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan tujuh kapal milik Perhubungan Darat dan diperkirakan akan segera selesai di tahun ini, mengingat untuk pembangunan satu kapal memerlukan waktu 16 bulan-18 bulan. Selain itu perusahaan juga baru saja memenangkan tender untuk pengerjaan kapal milik Angkatan darat sebanyak tiga unit.
Selain itu, perusahaan dalam waktu dekat tengah mengincar kontrak atas 7-10 pembangunan kapal baru sehingga ditargetkan tahun ini bisa membangun 10-13 kapal baru.
Untuk tahun buku 2018, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 300 miliar. Eddy mengakui bahwa target ini sangat konservatif karena tak mengalami pertumbuhan jika dibanding dengan tahun lalu, pasalnya dia menilai industri pembangunan kapal di Indonesia belum terkekspos namun memiliki potensi yang besar.
"Kalau proyeksi kami tidak banyak berubah dari tahun lalu, cukup konservatif tapi ini adalah bisnis jangka panjang dan butuh perencanaan yang baik. Kalau laba kita targetkan Rp 10 miliar," jelas dia.
(hps) Next Article Saham Kapal Tak Terpengaruh Penundaan Permendag 82
Komisaris Utama Steadfast Marine Eddy Kurniawan Logam mengatakan potensi usaha perbaikan kapal di Indonesia sangat besar. Apalagi ada ketentuan atau aturan yang menwajibkan kapal barang, kontainer dan tanker setiap 30 bulan dan kapal penumpang setiap 12 bulan sekali harus melakukan perbaikan.
"Menurut data perhubungan laut terdapat 20 ribu lebih kapal di Indonesia sehingga market repair ini sangat menjanjikan. Jadi tahun depan kita menargetkan 20%-30% dari income kita berasal dari repair," kata Eddy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6).
Selain itu, perusahaan dalam waktu dekat tengah mengincar kontrak atas 7-10 pembangunan kapal baru sehingga ditargetkan tahun ini bisa membangun 10-13 kapal baru.
Untuk tahun buku 2018, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 300 miliar. Eddy mengakui bahwa target ini sangat konservatif karena tak mengalami pertumbuhan jika dibanding dengan tahun lalu, pasalnya dia menilai industri pembangunan kapal di Indonesia belum terkekspos namun memiliki potensi yang besar.
"Kalau proyeksi kami tidak banyak berubah dari tahun lalu, cukup konservatif tapi ini adalah bisnis jangka panjang dan butuh perencanaan yang baik. Kalau laba kita targetkan Rp 10 miliar," jelas dia.
(hps) Next Article Saham Kapal Tak Terpengaruh Penundaan Permendag 82
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular