
Ditinggal LKH & Indika, Terungkap Alasan 8 Bos MBSS Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) menyebutkan 'cabut'-nya manajemen perusahaan disebabkan karena terjadinya perubahan pengendali perusahaan. Hal ini terjadi setelah PT Indika Energy Infrastructure, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) dan The China Navigation Co. Pte. Ltd. melepas saham perusahaan.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, saham dari kedua pengendali sebelumnya dilepas kepada PT Galley Adhika Arnawama (GAA). Saat ini GAA telah mengempit 82,5% saham perusahaan. Transaksi ini diselesaikan pada 8 Oktober 2021 lalu.
"Sebagai tindak lanjut dari perubahan struktur pemegang saham pengendali Perseroan, maka GAA selaku pemegang saham pengendali baru memiliki kewenangan untuk menominasikan calon anggota Dewan Komisaris Perseroan dan anggota Direksi dengan memperhatikan usulan dari Komite Nominasi dan Remunerasi untuk kemudian disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tulis manajemen, dikutip Senin (18/10/2021).
Terkait dengan hal ini, direksi dan komisaris perusahaan telah mengajukan pengunduran diri pada tanggal 8 Oktober 2021 lalu yang disampaikan dalam keterbukaan informasi pada 11 Oktober 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat delapan orang yang mengundurkan diri dari perusahaan, tiga di antaranya menjabat sebagai direksi dan lima orang lainnya di jajaran komisaris perseroan.
Tiga direksi yang mengundurkan diri antara lain, Susana Germino selaku direktur utama, Burhan Sutanto dan Adhitya Nugroho sebelumnya menjabat direktur di perusahaan.
Lalu, lima jajaran komisaris MBSS yang mengundurkan diri ialah Nucahya Basuki Utama sebagai komisaris utama, Kamen K. Palatov dan Andrew Clarke sebelumnya menjabat komisaris. Sedangkan, Harry Wiguna dan Agoes R. Silaban juga mundur dari jabatan komisaris independen.
Hal ini terjadi setelah INDY dan investor kenamaan Lo Kheng Hong melepas kepemilikan sahamnya di MBSS.
INDY mendivestasi seluruh saham MBSS yang dimilikinya sebagai langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara. Divestasi ini ditargetkan dapat rampung pada Oktober 2021 mendatang setelah memenuhi persyaratan dari perjanjian.
INDY melalui PT Indika Energy Infrastructure (IEI) menjual keseluruhan 892.513.586 saham IEI di MBSS yang mewakili 51% dari modal disetor MBSS. Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di MBSS adalah setara dengan US$ 81 juta atau setara dengan Rp 1,17 triliun. Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari rencana transaksi adalah sejumlah US$ 41,31 juta atau setara Rp 599 miliar, nyaris Rp 600 miliar.
Sedangkan, investor kenamaan Lo Kheng Hong menjual semua kepemilikan sahamnya sebanyak 107.012.600 saham (6,115%) di MBSS. Penjualan ini lantaran menurut LKH, kinerja MBSS saat ini belum signifikan membaik di tengah pandemi Covid-19.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak Saham Lo Kheng Hong, Cuan Semua atau Ada yang Mager?