Rupiah Melemah, Yuan Kian Mantap Dijual di Atas Rp 2.200

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 June 2018 10:51
Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah pada perdagangan pagi ini.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini masih didorong oleh aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia serta meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pada Jumat (8/6/2018), pukul 10.35 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 2.171,65. Rupiah melemah 0,17% dibandingkan perdagangan kemarin.

Reuters

Pelemahan rupiah mendorong harga jual yuan di salah satu bank nasional kembali berada di atas Rp 2.250. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:30 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.075,00Rp 2.229,00
Bank BRIRp 2.089,09Rp 2.253,82
Bank BCARp 2.105,00Rp 2.236,00
 
Sentimen negatif pelemahan rupiah pagi ini datang dari aksi jual oleh investor asing. Hingga pukul 10:30 WIB, aliran dana asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp 372,12 miliar.

Keluarnya dana investor asing bersamaan dengan akan masuknya libur panjang lebaran. Investor cenderung melakukan profit taking dengan menjual aset-aset berbasis rupiah yang mereka miliki dan mengalihkannya ke instrumen lain di luar Indonesia. Kondisi ini karena pasar saham Indonesia tidak beroperasi mulai Senin mendatang hingga 10 hari ke depan.

Akibatnya aset milik investor dipastikan akan idle sehingga berpotensi menjadi kerugian. Untuk itu investor cenderung mengalihkan dananya mereka ke instrumen di negara lain, salah satunya obligasi pemerintah AS.

Saat ini obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mulai diburu oleh investor. Ini terlihat dari pergerakan yield yang mengalami penurunan. Penurunan yield mencerminkan harga obligasi bergerak naik karena tingginya permintaan di pasar. 

Yield Obligasi AS 10 Tahun (Reuters)

Di sisi lain, meredanya tensi perang dagang antara AS dan China juga menjadi faktor penguat bagi yuan. Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam. 

Trump sudah diinformasikan mengenai tawaran dan China dan akan segera memberikan respons dalam waktu dekat. Untuk saat ini masih belum jelas apakah Washington akan menerima proposal dari China atau tidak. 

Meski belum ada jawaban dari Gedung Putih, tetapi kabar bahwa Trump mulai mempertimbangkan tawaran dari China sudah cukup untuk memantik optimisme. Perkembangan positif ini pun tentu menjadi kabar baik bagi yuan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular