Penjualan Ritel Lemah, Saham Barang Konsumsi Dilepas Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka melemah 0,38%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berangsur-angsur memperlebar kekalahannya. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG sudah jatuh 0,74% ke level 6.061,65.

Secara sektoral, dua sektor utama yang menekan laju IHSG adalah sektor jasa keuangan (-1,09%) dan sektor barang konsumsi (-0,96%).

Anjloknya indeks sektor barang konsumsi dipicu oleh rilis data penjualan ritel yang mengecewakan. Sepanjang April, Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan ritel hanya tumbuh sebesar 4,1% secara year-on-year (YoY).

Walaupun meningkat dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang sebesar 2,5% YoY, nilai tersebut masih lebih rendah dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 4,2% YoY

Hal ini berarti pertumbuhan penjualan ritel sepanjang 4 bulan pertama tahun ini selalu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan ritel bulan Mei 2018 tercatat sebesar 4,4% YoY, tak jauh berbeda dengan capaian Mei 2017 yang sebesar 4,3% YoY.

Padahal, bulan puasa tahun ini sudah dimulai sejak pertengahan Mei, sementara bulan puasa tahun lalu baru dimulai pada akhir Mei.

Data penjualan ritel tersebut lantas menunjukkan jika konsumsi masyrakat Indonesia masih berada dalam tekanan.

Melihat data bulan April lebih jauh, salah satu komponen yang mendapat tekanan adalah makanan, minuman & tembakau. Penjualan barang-barang ini hanya tumbuh sebesar 7,7% YoY pada April 2018, lebih rendah dari capaian April 2017 yang sebesar 8,4% YoY.

Saham-saham sektor barang konsumsi yang dilepas investor pada pagi hari ini diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,41%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,54%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,78%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-2,73%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-1,67%).
(hps) Next Article Penjualan Ritel Lemah, Asing Lepas Saham Barang Konsumsi