Hari Ini, Euro Jadi Raja Mata Uang
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 June 2018 15:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro hari ini mendapatkan momentum penguatan terhadap mata uang global. Momentum ini tidak lepas dari sinyal pengetatan moneter yang ditujukan oleh Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB).
Pada Kamis (07/06/2018) pukul 15:20, euro tidak hanya digdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Di hadapan sejumlah mata uang Asia hingga Eropa, euro pun berjaya.
Berikut data perdagangan nilai tukar euro terhadap sejumlah mata uang seperti yang dikutip dari Reuters:
Euro sempat babak belur akibat krisis politik yang terjadi di Italia yang terjadi beberapa waktu lalu, Namun, sentimen ini mereda karena Italia sudah punya pemerintahan di bawah pimpinan Perdana Menteri Giuseppe Conte.
Selain itu, laju penguatan euro juga didorong oleh pernyataan pejabat ECB yang akan mulai mengurangi stimulus moneter. Michael Praet, Kepala Ekonom ECB, menyatakan inflasi di Benua Biru sudah searah dengan target.
"Sinyal inflasi menuju sasaran kami sudah semakin terlihat. Dengan ekonomi Eropa yang semakin kuat dan upah yang meningkat, maka kami semakin yakin bahwa inflasi memang masih di bawah 2% tetapi sudah sangat mendekati itu dalam jangka menengah," jelas Praet, dikutip dari Reuters.
Inflasi di zona euro melompat ke 1,9% pada Mei dibandingkan 1,2% bulan sebelumnya. Kemudian, angka pengangguran juga turun dari 8,6% menjadi 8,5%, yang merupakan level terendah dalam sembilan tahun.
Dengan perkembangan ini, pengetatan moneter di Eropa sepertinya sudah di depan mata. Pelaku pasar akan mempersiapkan diri jelang pertemuan ECB pada 14 Juni untuk melihat arah kebijakan moneter Benua Biru.
Dinamika ini membuat euro melesat meninggalkan mata uang lainnya. Rupiah pun menjadi salah satu yang tidak luput menjadi korban keperkasaan euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Pada Kamis (07/06/2018) pukul 15:20, euro tidak hanya digdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Di hadapan sejumlah mata uang Asia hingga Eropa, euro pun berjaya.
Berikut data perdagangan nilai tukar euro terhadap sejumlah mata uang seperti yang dikutip dari Reuters:
| Mata Uang | Bid Terakhir | Change |
| Dolar Amerika Serikat | EUR 1.18 | + 0,36 |
| Poundsterling Inggris | EUR 1.13 | + 0,07 |
| Rupiah Indonesia | EUR 0.06 | + 0,81 |
| Dolar Singapura | EUR 0.63 | + 0,39 |
| Yen Jepang | EUR 0.76 | + 0,17 |
| Yuan China | EUR 0.13 | + 0,50 |
| Dolar Australia | EUR 0.64 | + 0,65 |
Euro sempat babak belur akibat krisis politik yang terjadi di Italia yang terjadi beberapa waktu lalu, Namun, sentimen ini mereda karena Italia sudah punya pemerintahan di bawah pimpinan Perdana Menteri Giuseppe Conte.
"Sinyal inflasi menuju sasaran kami sudah semakin terlihat. Dengan ekonomi Eropa yang semakin kuat dan upah yang meningkat, maka kami semakin yakin bahwa inflasi memang masih di bawah 2% tetapi sudah sangat mendekati itu dalam jangka menengah," jelas Praet, dikutip dari Reuters.
Inflasi di zona euro melompat ke 1,9% pada Mei dibandingkan 1,2% bulan sebelumnya. Kemudian, angka pengangguran juga turun dari 8,6% menjadi 8,5%, yang merupakan level terendah dalam sembilan tahun.
Dengan perkembangan ini, pengetatan moneter di Eropa sepertinya sudah di depan mata. Pelaku pasar akan mempersiapkan diri jelang pertemuan ECB pada 14 Juni untuk melihat arah kebijakan moneter Benua Biru.
Dinamika ini membuat euro melesat meninggalkan mata uang lainnya. Rupiah pun menjadi salah satu yang tidak luput menjadi korban keperkasaan euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Most Popular