India Siap Naikkan Tarif Impor Kedelai, Harga CPO Stagnan

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
06 June 2018 17:42
Harga minyak sawit mentah kontrak pengiriman Agustus 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak flat di level MYR2.402/ton hingga pukul 16.30 WIB hari ini.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak pengiriman Agustus 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak flat di level MYR2.402/ton hingga pukul 16.30 WIB hari ini.

Sebagai catatan, dalam perdagangan 2 hari terakhir, harga CPO selalu ditutup melemah. Pada perdagangan hari Senin (044/06/2018), harga CPO bahkan turun 1% lebih.

India Siap Naikkan Tarif Impor Kedelai, Harga CPO StagnanFoto: CNBC Indonesia


Sejatinya, segi fundamental masih tidak kondusif bagi pergerakan harga CPO. Pelaku pasar cenderung berekspektasi bahwa permintaan komoditas minyak kelapa sawit akan menurun pada bulan Juni 2018 mendatang. Pasalnya, ekspor minyak sawit yang seharusnya tinggi pada dua bulan terakhir, malah cenderung loyo.

Pembeli cenderung menambah pembelian minyak sawit pada saat Ramadhan dan menjelang lebaran, namun kenyataan di lapangan ternyata jauh dari ekspektasi. Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia tercatat turun 8,8% secara month-to-month (MtM) ke 1,2 juta ton pada bulan Mei 2018, mengutip data survei dari AmSpec Agri.

"Jika tren seperti ini berlanjut, eskpor Malaysia bulan Juni dapat menjadi lebih rendah daripada bulan Mei," tegas trader CPO yang berbasis di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/6/2018).

Dari Indonesia, pada Rabu (30/5/2018), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan bahwa ekspor minyak sawit RI pada Januari - April 2018 turun 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi 10,24 juta ton.

GAPKI sendiri mengakui bahwa terjadi anomali pada periode April 2018, di mana biasanya permintaan minyak sawit naik signifikan di negara tujuan ekspor menjelang Lebaran. Namun, ternyata kenaikan permintaan di bulan keempat tahun ini hanya terjadi di negara-negara muslim. Sementara itu, ekspor ke India, Uni Eropa, dan AS, anjlok.

Meski demikian, sentimen positif dari India mampu menahan pelemahan harga CPO hari ini. Harga CPO malah sempat berbalik menguat tipis.

Pemerintah Negeri Bollywood sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan tarif impor untuk rival CPO di komoditas minyak sayuran, yakni kedelai, bunga matahari, dan minyak mustard. Alasannya, untuk menjaga keseimbangan tarif impor ketiga komoditas tersebut dengan CPO.

Sebagai informasi, saat ini tarif impor untuk minyak kedelai sebesar 30%, serta untuk bunga matahari dan minyak mustard sejumlah 25%. Sedangkan, CPO memang menanggung tarif impor yang paling tinggi, yakni sebesar 44%. Untuk komoditas minyak sawit olahan malah dikenakan tarif yang lebih besar, yaitu 54%.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(roy) Next Article Sempat Naik, Harga CPO Mulai Stagnan karena Eropa Lockdown

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular