
Bos Jababeka Cari Mitra Kembangkan Morotai
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 June 2018 14:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Jababeka Grup Setyono Djuandi Darmono tengah mencari konsorsium atau rekanan untuk membangun kawasan Pulau Morotai, Halmahera, Maluku. Pasalnya, selama tujuh tahun pembangunan, visi PT Jababeka untuk mempercantik Morotai belum rampung juga.
"Morotai itu potensi pariwisatanya bagus, terutama pariwisata baharinya. Sayangnya, belum banyak investor baik asing maupun lokal yang tertarik untuk berinvestasi di Morotai," tutur Darmono kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (6/5).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, alasan utama keringnya minat investor untuk berinvestasi di sana yakni faktor keamanan. Darmono mengungkapkan, banyak investor yang masih takut karena minimnya pengetahuan tentang keamanan di wilayah timur Indonesia.
"Morotai bukan destinasi mainstream, kalau mau investasi di sana tidak bisa sendiri karena berat kalau sendiri, mesti ramai-ramai. Ibarat masuk casino, kalau sendirian itu bahaya, makanya ramai-ramai. Saat ini Jababeka sudah masuk ke Morotai, tapi saya ingin cari konsorsium atau rekanan untuk sama-sama kembangkan Morotai," tuturnya.
Ia mencontohkan, jika ada 20 investor yang bergabung, dengan masing-masing investor menanamkan investasi US$ 10 juta dolar, maka sudah bisa dapat US$ 200 juta. Dengan modal segitu, lanjut Darmono, ia sudah bisa bangun hotel bintang 5 di Morotai.
Darmono mengatakan, membangun pelabuhan di Morotai merupakan peluang besar, apalagi jika jalur Selat Malaka sudah ditutup. Dengan mengembangkan jalur laut Morotai, maka jalur ini akan menjadi hub untuk jalur logistik, karena biayanya akan lebih murah.
"Kalau kirim ke Australia atau ke Jepang, kan akan lebih murah, mudah, dan efisien lewat Morotai, dibanding harus memutar 8.000 kilometer lewat pulau Jawa dulu," pungkas Darmono.
(roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
"Morotai itu potensi pariwisatanya bagus, terutama pariwisata baharinya. Sayangnya, belum banyak investor baik asing maupun lokal yang tertarik untuk berinvestasi di Morotai," tutur Darmono kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (6/5).
"Morotai bukan destinasi mainstream, kalau mau investasi di sana tidak bisa sendiri karena berat kalau sendiri, mesti ramai-ramai. Ibarat masuk casino, kalau sendirian itu bahaya, makanya ramai-ramai. Saat ini Jababeka sudah masuk ke Morotai, tapi saya ingin cari konsorsium atau rekanan untuk sama-sama kembangkan Morotai," tuturnya.
Ia mencontohkan, jika ada 20 investor yang bergabung, dengan masing-masing investor menanamkan investasi US$ 10 juta dolar, maka sudah bisa dapat US$ 200 juta. Dengan modal segitu, lanjut Darmono, ia sudah bisa bangun hotel bintang 5 di Morotai.
Darmono mengatakan, membangun pelabuhan di Morotai merupakan peluang besar, apalagi jika jalur Selat Malaka sudah ditutup. Dengan mengembangkan jalur laut Morotai, maka jalur ini akan menjadi hub untuk jalur logistik, karena biayanya akan lebih murah.
"Kalau kirim ke Australia atau ke Jepang, kan akan lebih murah, mudah, dan efisien lewat Morotai, dibanding harus memutar 8.000 kilometer lewat pulau Jawa dulu," pungkas Darmono.
(roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular