
Likuiditas Melimpah, Yen Melemah Lawan Rupiah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 June 2018 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mampu menguat terhadap yen Jepang. Likuiditas yen yang melimpah karena guyuran Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) membuat mata uang ini melemah.
Pada Rabu (6/6/2018) pukul 10:40 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 126,12. Rupiah menguat 0,20% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Pelemahan yen terjadi secara meluas atau broadbased. Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yen melemah 0,06%.
Depresiasi yen tidak lepas dari sikap (stance) BoJ yang masih akomodatif. BoJ masih menggelontorkan likuiditas ke pasar untuk menstimulasi perekonomian.
Hari ini, BoJ mengguyur likuiditas dengan melakukan lending operation berbasis obligasi pemerintah Jepang. Dari total penawaran yang masuk senilai JPY 4,8 miliar yen, BoJ memenangkan seluruhnya.
BoJ mempertahankan pelonggaran moneter seiring ekonomi Negeri Matahari Terbit yang masih lesu. Pada kuartal I-2018, ekonomi Jepang terkontraksi (minus) 0,6%. Ini merupakan kontraksi pertama dalam sembilan kuartal terakhir.
Konsumsi masyarakat dan investasi yang masih lesu membuat BoJ masih memandang perlu untuk melanjutkan stimulus moneter. Suku bunga acuan di Jepang pun masih bertahan di teritori negatif tepatnya -0,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Pada Rabu (6/6/2018) pukul 10:40 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 126,12. Rupiah menguat 0,20% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan yen terjadi secara meluas atau broadbased. Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yen melemah 0,06%.
Hari ini, BoJ mengguyur likuiditas dengan melakukan lending operation berbasis obligasi pemerintah Jepang. Dari total penawaran yang masuk senilai JPY 4,8 miliar yen, BoJ memenangkan seluruhnya.
BoJ mempertahankan pelonggaran moneter seiring ekonomi Negeri Matahari Terbit yang masih lesu. Pada kuartal I-2018, ekonomi Jepang terkontraksi (minus) 0,6%. Ini merupakan kontraksi pertama dalam sembilan kuartal terakhir.
Konsumsi masyarakat dan investasi yang masih lesu membuat BoJ masih memandang perlu untuk melanjutkan stimulus moneter. Suku bunga acuan di Jepang pun masih bertahan di teritori negatif tepatnya -0,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular