Proyek Meikarta Berlanjut, LPCK Raih Marketing Sales Rp 1,9 T

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 June 2018 16:16
Pertumbuhan tersebut seiring dengan masih intensifnya permintaan dari calon pembeli yang tertarik berinvestasi dan bermukim di lokasi tersebut.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) optimistis kinerja keuangan tahun ini dapat memenuhi target yang ditetapkan. Alasannya, masih terus beroperasinya proyek Meikarta di Cikarang dan dipastikan pendapatan perseroan akan terus tumbuh pada kuartal II tahun ini.

Pada kuartal I-2018 perseroan telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 320 miliar serta pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Ebitda) sebesar Rp 95 miliar.

Pada periode tersebut, pra penjualan atau marketing sales properti perseroan mencapai Rp 1,95 triliun, dimana sebagian besar berasal dari pra penjualan proyek Meikarta sebesar Rp 1,9 triliun.

Pertumbuhan tersebut seiring dengan masih intensifnya permintaan dari calon pembeli yang tertarik berinvestasi dan bermukim di lokasi tersebut.

"Meikarta masih terus berjalan, permintaan masih dari berbagai jenis mulai dari unit kecil maupun besar. Jadi kami masih memenuhi permintaan ya terutama komersial. Untuk kuartal-II masih sama pertumbuhannya ya," ujar Hong Kah Jin, Direktur Perseroan di Hotel Aryaduta, Senin (5/6/2018).

Sedangkan terkait dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), perseroan juga memastikan bahwa hal tersebut akan memberikan dampak khususnya bagi bunga kredit, walaupun tidak terlalu signfikan.

"Dampak bunga ada, tapi yang penting safety-nya (keamanan). Mungkin dampak ada tapi kan harga terjangkau, percayalah itu ga terlalu memberikan dampak yang terlalu besar," tambah Hong.

Pada tahun ini, perseroan juga menargetkan pra penjualan properti mencapai Rp 10,52 triliun. Dimana sebagian besar yaitu Rp 10 triliun berasal dari marketing sales proyek Meikarta serta Rp 320 miliar untuk pra penjualan properti di Lippo Cikarang.

Saat ini, perseroan setidaknya sedang menargetkan akan menggarap 6 proyek infrastruktur baru. Diantaranya yang terbesar ialah proyek kereta apai cepat Jakarta-Bandung dengan estimasi nilai proyek sebesar Rp 65 triliun.

Selain itu, proyek pelabuhan dalam (deep seaport) Patimban dengan nilai Rp 40 triliun dan proyek Bandara Kertajati International Airport senilai Rp 23 triliun.


(hps) Next Article Banyak Berita Negatif, Lippo Klaim Meikarta Tetap Jalan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular