
Berkah Kenaikan Bunga Acuan, Rupiah Menguat Lawan Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
31 May 2018 10:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Penguatan ini didorong oleh kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia kemarin.
Pada Rabu (24/5/2018) pukul 10:25 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.165,91. Rupiah bergerak menguat 0,56% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional ikut turun dan berada di bawah Rp 2.500. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:25 WIB:
BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve. Selain itu, kebijakan ini juga sesuai dengan prioritas BI dalam jangka pendek yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Keputusan BI sepertinya mendapat apresiasi pasar. Indonesia pun menjadi lebih menarik karena menawarkan suku bunga yang kompetitif.
Daya tarik Indonesia terlihat dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun yang turun ke posisi 7,150% dari sebelumnya 7,174%. Penurunan ini merncerminkan investor mulai memburu Surat Berharga Negara (SBN) sehingga harganya naik dan menyeret yield ke bawah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Pada Rabu (24/5/2018) pukul 10:25 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.165,91. Rupiah bergerak menguat 0,56% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
![]() |
Penguatan rupiah mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional ikut turun dan berada di bawah Rp 2.500. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:25 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 2.078,00 | Turun | Rp 2.231,00 | Turun |
Bank BRI | Rp 2.101,03 | Turun | Rp 2.257,32 | Turun |
CIMB Niaga | Rp 2.065,27 | Turun | Rp 2.246,92 | Turun |
Bank BCA | Rp 2.109,00 | Turun | Rp 2.240,00 | Turun |
BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve. Selain itu, kebijakan ini juga sesuai dengan prioritas BI dalam jangka pendek yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Keputusan BI sepertinya mendapat apresiasi pasar. Indonesia pun menjadi lebih menarik karena menawarkan suku bunga yang kompetitif.
Daya tarik Indonesia terlihat dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun yang turun ke posisi 7,150% dari sebelumnya 7,174%. Penurunan ini merncerminkan investor mulai memburu Surat Berharga Negara (SBN) sehingga harganya naik dan menyeret yield ke bawah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular