
Wall Street Rebound, Bursa Jepang Dibuka Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 May 2018 07:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Tokyo dibuka menguat pada perdagangan hari Kamis (31/5/2018) sejalan dengan reli yang dicetak Wall Street dini hari tadi. Bursa Amerika Serikat (AS) berhasil rebound dari penurunan tajam sehari sebelumnya karena meredanya kecemasan investor terhadap krisis politik di Italia.
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,63% menjadi 22.158 di sesi awal perdagangan, AFP melaporkan.
Sebelumnya, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu.
Dow Jones Industrial Average menguat 1,26% dan ditutup di posisi 24.667,78, S&P 500 bertambah 1,27% menjadi 2.724,01, sementara Nasdaq Composite naik hampir 0,9% menjadi 7.462,45.
Reuters melaporkan hari Rabu bahwa dua partai besar Italia sedang mencari titik kompromi mengenai nama baru yang akan menduduki posisi menteri ekonomi. Presiden Italia Sergio Mattarella memveto pilihan menteri ekonomi yang diajukan Partai Gerakan Bintang Lima dan Liga akhir pekan lalu karena dianggap mendukung keluarnya negara itu dari zona euro.
Italia telah berjalan tanpa pemerintah sejak pemilu bulan Maret lalu gagal membentuk pemerintahan yang bulat. Presiden negara itu kemudian menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai pelaksana tugas perdana menteri hingga pemilu dadakan dihelat bulan antara periode September hingga musim semi tahun 2019.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,63% menjadi 22.158 di sesi awal perdagangan, AFP melaporkan.
Sebelumnya, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu.
Reuters melaporkan hari Rabu bahwa dua partai besar Italia sedang mencari titik kompromi mengenai nama baru yang akan menduduki posisi menteri ekonomi. Presiden Italia Sergio Mattarella memveto pilihan menteri ekonomi yang diajukan Partai Gerakan Bintang Lima dan Liga akhir pekan lalu karena dianggap mendukung keluarnya negara itu dari zona euro.
Italia telah berjalan tanpa pemerintah sejak pemilu bulan Maret lalu gagal membentuk pemerintahan yang bulat. Presiden negara itu kemudian menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai pelaksana tugas perdana menteri hingga pemilu dadakan dihelat bulan antara periode September hingga musim semi tahun 2019.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular