Kecemasan Krisis Politik Italia Mereda, Bursa Eropa Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 May 2018 07:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu (30/5/2018) menyusul meredanya krisis politik Italia.
Indeks FTSE 100 di London naik 0,75% menjadi 7.689,57, indeks DAX di Frankfurt melompat 0,93% ke posisi 12.783,76, sementara indeks CAC 40 di Paris bertambah 0,2% menjadi 5.427,35.
Indeks Eropa Stoxx 600 menguat hampir 0,3% dengan berbagai sektor ditutup bervariasi dan sebagian besar bursa utama mencatatkan kenaikan, CNBC International melaporkan.
Indeks Italia FTSE MIB berbalik arah dan menguat 2% setelah anjlok cukup dalam di perdagangan hari sebelumnya.
Polemik politik di Italia telah mengguncang pasar keuangan global karena kemungkinan dilakukannya pemilu dadakan di Roma dikhawatirkan akan menjadi kesempatan referendum negara itu keluar dari kawasan euro.
Reuters melaporkan hari Rabu bahwa dua partai besar Italia sedang mencari titik kompromi mengenai nama baru yang akan menduduki posisi menteri ekonomi. Presiden Italia Sergio Mattarella memveto pilihan menteri ekonomi yang diajukan Partai Gerakan Bintang Lima dan Liga akhir pekan lalu.
Italia telah berjalan tanpa pemerintah sejak pemilu bulan Maret lalu gagal membentuk pemerintahan yang bulat. Presiden negara itu kemudian menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai pelaksana tugas perdana menteri hingga pemilu dadakan dihelat bulan antara periode September hingga musim semi tahun 2019.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Indeks FTSE 100 di London naik 0,75% menjadi 7.689,57, indeks DAX di Frankfurt melompat 0,93% ke posisi 12.783,76, sementara indeks CAC 40 di Paris bertambah 0,2% menjadi 5.427,35.
Indeks Eropa Stoxx 600 menguat hampir 0,3% dengan berbagai sektor ditutup bervariasi dan sebagian besar bursa utama mencatatkan kenaikan, CNBC International melaporkan.
Polemik politik di Italia telah mengguncang pasar keuangan global karena kemungkinan dilakukannya pemilu dadakan di Roma dikhawatirkan akan menjadi kesempatan referendum negara itu keluar dari kawasan euro.
Reuters melaporkan hari Rabu bahwa dua partai besar Italia sedang mencari titik kompromi mengenai nama baru yang akan menduduki posisi menteri ekonomi. Presiden Italia Sergio Mattarella memveto pilihan menteri ekonomi yang diajukan Partai Gerakan Bintang Lima dan Liga akhir pekan lalu.
Italia telah berjalan tanpa pemerintah sejak pemilu bulan Maret lalu gagal membentuk pemerintahan yang bulat. Presiden negara itu kemudian menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai pelaksana tugas perdana menteri hingga pemilu dadakan dihelat bulan antara periode September hingga musim semi tahun 2019.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Most Popular