
Sedang Jadi Favorit, Yen Menguat Lawan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
30 May 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang bergerak melemah pada perdagangan siang hari ini. Pelemahan ini didorong oleh perkembangan global dan regional yang mendorong investor memburu aset aman (safe haven), salah satunya mata uang Negeri Matahari Terbit.
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 12:05 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,81. Rupiah melemah 0,19% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah menaikkan harga jual yen di beberapa bank nasional. Berikut data perdagangan hingga pukul 12:15 WIB:
Investor memang tengah menghindari aset-aset berisiko karena situasi global dan regional sedang kurang kondusif. Di Italia, sedang terjadi gaduh politik dan kemungkinan akan ada pemilu ulang paling cepat Juli mendatang. Jika kekuatan populis semakin solid dan kemungkinan Italia bercerai dengan Uni Eropa kian besar, maka dampaknya adalah guncangan terhadap pasar keuangan global.
Selain Italia, perkembangan friksi dagang AS-China pun agak mengkhawatirkan. Pernyataan dari Gedung Putih menyebutkan bahwa Washington tetap berencana mengenakan bea masuk terhadap produk-produk China yang nilainya mencapai US$ 50 miliar. Selain itu, pemerintahan Presiden Donald Trump juga akan memperketat investasi yang berasal dari Negeri Tirai Bambu. Artinya, gederang perang dagang kembali terdengar.
Akibat dua sentimen ini, investor cenderung menahan diri dan mencari selamat masing-masing. Instrumen safe haven seperti yen Jepang pun diburu, sehingga nilainya menguat terhadap mata uang dunia. Rupiah pun tak luput dari 'amukan' yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 12:05 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,81. Rupiah melemah 0,19% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan rupiah menaikkan harga jual yen di beberapa bank nasional. Berikut data perdagangan hingga pukul 12:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 126,26 | Naik | Rp 131,18 | Naik |
Bank BNI | Rp 126,00 | Naik | Rp 132,60 | Naik |
Bank BRI | Rp 127,92 | Naik | Rp 129,62 | Naik |
Bank BTN | Rp 122,00 | Stagnan | Rp 134,00 | Stagnan |
Bank BCA | Rp 125,97 | Naik | Rp 132,60 | Naik |
Investor memang tengah menghindari aset-aset berisiko karena situasi global dan regional sedang kurang kondusif. Di Italia, sedang terjadi gaduh politik dan kemungkinan akan ada pemilu ulang paling cepat Juli mendatang. Jika kekuatan populis semakin solid dan kemungkinan Italia bercerai dengan Uni Eropa kian besar, maka dampaknya adalah guncangan terhadap pasar keuangan global.
Selain Italia, perkembangan friksi dagang AS-China pun agak mengkhawatirkan. Pernyataan dari Gedung Putih menyebutkan bahwa Washington tetap berencana mengenakan bea masuk terhadap produk-produk China yang nilainya mencapai US$ 50 miliar. Selain itu, pemerintahan Presiden Donald Trump juga akan memperketat investasi yang berasal dari Negeri Tirai Bambu. Artinya, gederang perang dagang kembali terdengar.
Akibat dua sentimen ini, investor cenderung menahan diri dan mencari selamat masing-masing. Instrumen safe haven seperti yen Jepang pun diburu, sehingga nilainya menguat terhadap mata uang dunia. Rupiah pun tak luput dari 'amukan' yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular