Internasional

Kekacauan Politik Pukul Pasar Keuangan Italia

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 May 2018 18:55
Pasar keuangan gugup sebab Italia menghadapi kemungkinan terjadinya pemilihan umum (pemilu) ulang September mendatang.
Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi
Milan, CNBC Indonesia - Bursa saham Italia anjlok lebih dari 3% pada perdagangan hari Selasa (29/5/2018) sementara risiko obligasi negara itu meningkat yang menggambarkan kecemasan investor akan kemungkinan terjadinya krisis baru di zona euro.

Pasar keuangan gugup sebab Italia menghadapi kemungkinan terjadinya pemilihan umum (pemilu) ulang September mendatang setelah pemerintahan populis yang baru saja terpilih runtuh akhir pekan lalu dan memperpanjang ketidakpastian yang telah terjadi selama hampir tiga bulan, AFP melaporkan.


Yield surat utang negara Italia bertenor 10 tahun berada di level 235 basis poin (bps) lebih tinggi daripada obligasi Jerman pada penutupan perdagangan hari Senin sebelum kembali naik menjadi lebih dari 300 bps hari Selasa pagi.

Yield biasanya meningkat ketika muncul tekanan akibat bertambahnya risiko yang membuat investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi bila ingin membeli obligasi suatu negara.

Hari Selasa, Italia sedang menantikan pelaksana tugas perdana menteri dan mantan ekonom IMF, Carlo Cottarelli, untuk membentuk susunan kabinet bagi pemerintahan teknokrat setelah tawaran aliansi anti-kemapanan dan partai-partai sayap kanan gagal disetujui akhir pekan lalu.

Presiden Italia Sergio Mattarella memveto menteri ekonomi pilihan aliansi itu, Paolo Savona yang skeptis terhadap zona euro. Keputusannya membuat negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Uni Eropa itu kembali menghadapi krisis baru.

Agar Cottarelli dapat membentuk suatu pemerintahan, perlemen harus mendukung tim bentukannya. Padahal partai nasionalis League dan Five Star Movement yang menguasai parlemen telah menyatakan menolak memberikan persetujuannya.

Di tengah ketiadaan pilihan yang kuat, Italia dapat kembali menyelenggarakan pemilu pada September mendatang.

Para investor cemas Five Star Movement dan the League akan memenangi pemilu bila pemilu ulang diadakan.

"Ada risiko pemilu ulang akan berujung pada pembentukan kubu populis yang lebih kuat dan pada akhirnya, kemungkinan referendum terhadap Uni Eropa," tulis chief market strategist FTXM, Hussein Sayed.


"Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan penurunan peringkat dari lembaga pemeringkat, dan dengan utang senilai lebih dari 2,3 triliun euro, sektor keuangan Italia akan menjadi sangat buruk," tambahnya.
(prm) Next Article Krisis Italia Memburuk, Pasar Keuangan Eropa Terpukul

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular