
Ditopang Sinyal Kenaikan Bunga Acuan, Obligasi RI Laris Manis
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 May 2018 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi negara Indonesia turun drastis pada awal pekan ini. Berbagai sentimen positif dari dalam maupun luar negeri membuat investor berbondong-bondong masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Pada Senin (28/5/2018), yield SBN seri acuan 10 tahun FR0064 berada di 7,242%. Turun drastis dibandingkan akhir pekan lalu yang masih di 7,545%.
Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik. Kenaikan harga artinya instrumen ini sedang diburu. Ketika yield turun drastis, maka bisa dibilang SBN sedang laris manis diburu investor.
Dalam beberapa hari terakhir, mulai terlihat ada peningkatan kepemilikan asing di SBN. Meski belum bisa mengompensasi penurunan drastis yang terjadi sejak pertengahan April, tetapi mulai nampak ada kenaikan.
Tidak hanya asing, Bank Indonesia (BI) pun masih aktif di pasar SBN. Hal ini dilakukan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah selain intervensi di pasar valas.
BI menukar valas untuk menyerap SBN di pasar sekunder. Dengan begitu likuiditas rupiah akan lebih terkontrol dan nilainya terapresiasi.
Pada Senin (28/5/2018), yield SBN seri acuan 10 tahun FR0064 berada di 7,242%. Turun drastis dibandingkan akhir pekan lalu yang masih di 7,545%.
![]() |
Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik. Kenaikan harga artinya instrumen ini sedang diburu. Ketika yield turun drastis, maka bisa dibilang SBN sedang laris manis diburu investor.
![]() |
Tidak hanya asing, Bank Indonesia (BI) pun masih aktif di pasar SBN. Hal ini dilakukan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah selain intervensi di pasar valas.
BI menukar valas untuk menyerap SBN di pasar sekunder. Dengan begitu likuiditas rupiah akan lebih terkontrol dan nilainya terapresiasi.
![]() |
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular