
Wijaya Karya Peroleh Kontrak dari Filipina Rp 9,5 Triliun
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 May 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memperoleh kontrak senilai Rp 9,5 triliun (66,646 miliar Peso) untuk pengerjaan proyek milik pemerintah Filipina, elevated expressway for Metrotrain di Manila, Filipina.
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan perusahaan baru saja memperoleh kontrak tersebut dan akan mulai konstruksi pada Januari 2019 mendatang dengan target penyelesaiannya pada Desember 2022.
"Proyek di kota Manila yaitu Manila-Taguig expressway (MTEx), merupakan elevated expressway for Metrotrain di Manila, Filipina sepanjang 18 kilometer," kata Tumiyana kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/5/2018).
Sementara itu, Corporate secretary Wijaya Karya Puspita Anggraeni menjelaskan bahwa proyek tersebut akan menyambungkan antara Metro Manila Skyway Stage 3 dan Metro manila Expressway. Adapun proyek tersebut menggunakan skema project public-private partbership (PPP) oleh Dept. Public Work and Housing (DPWH) Filipina.
"Wika akan mengerjakan minimal satu paket dari dua paket yang ada," kata dia melalui pesan singkat.
Adapun untuk proyek ini perusahaan masuk dalam nominated main contractor, artinya menjaid shortlisted contractor yang memenuhi kriteria untuk mengerjakan proyek ini. Nantinya perusahaan akan bertindak sebagai kontraktor engineering, procurement and construction (EPC).
Tahun ini perusahaan menargetkan kontrak yang akan digarap tahun ini mencapai Rp 130,92 triliun, naik 22,77% dari pencapaian perusahaan tahun lalu yang mencapai Rp 106,64 triliun. Proyeksi tersebut terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 57,24 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp73,68 triliun.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan perusahaan baru saja memperoleh kontrak tersebut dan akan mulai konstruksi pada Januari 2019 mendatang dengan target penyelesaiannya pada Desember 2022.
"Wika akan mengerjakan minimal satu paket dari dua paket yang ada," kata dia melalui pesan singkat.
Adapun untuk proyek ini perusahaan masuk dalam nominated main contractor, artinya menjaid shortlisted contractor yang memenuhi kriteria untuk mengerjakan proyek ini. Nantinya perusahaan akan bertindak sebagai kontraktor engineering, procurement and construction (EPC).
Tahun ini perusahaan menargetkan kontrak yang akan digarap tahun ini mencapai Rp 130,92 triliun, naik 22,77% dari pencapaian perusahaan tahun lalu yang mencapai Rp 106,64 triliun. Proyeksi tersebut terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 57,24 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp73,68 triliun.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular