Ekonomi Jepang Masih Lesu, Yen Melemah terhadap Rupiah

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 May 2018 13:44
Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang masuk ke Indonesia serta rilis data inflasi di Jepang.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang bergerak menguat pada perdagangan siang hari ini. Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang masuk ke Indonesia serta rilis data inflasi di Jepang. 

Pada Jumat (25/5/2018) pukul 12:41 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,14. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Foto: Reuters
 
Penguatan rupiah belum membuat harga jual yen di beberapa bank nasional turun menjauhi posisi Rp 135. Berikut data perdagangan hingga pukul 12:40 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 126,13Rp 131,00
Bank BNIRp 125,86Rp 132,46
Bank BRIRp 128,32Rp 130,02
Bank BTNRp 122,00Rp 134,00
Bank BCARp 126,01Rp 132,61
        
Siang ini, pergerakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia cukup tinggi. Setidaknya hal ini tercermin dari aksi beli bersih oleh investor asing di pasar saham yang mencapai Rp 298,87 miliar. 

Derasnya aliran dana asing yang masuk dipengaruhi oleh optimisme pasar terhadap program yang didengungkan Gubernur Bank Indonesia yang baru, Perry Warjiyo untuk menerapkan kebijakan yang bersifat pro growth dan pro stability. Rencana ini membuat investor tertarik untuk kembali memegang aset-aset berbasis rupiah sehingga termasuk saham. 

Minat investor ke pasar obligasi pun meningkat. Hal ini terlihat dari pergerakan yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun yang turun ke posisi 7,572% atau turun 0,033 poin persentase dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara di Jepang, rilis data inflasi Mei 2018 menjadi sentimen pelemahan yen. Data Kementerian Urusan dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, merilis inflasi Mei sebesar 0,5% year-on-year (YoY). Lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters yaitu 0,6%. 

Rendahnya inflasi menggambarkan perekonomian di Jepang masih kurang menggeliat. Akibatnya, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan dari teritori negatif sepertinya masih teramat jauh karena Negeri Matahari Terbit masih butuh stimulus untuk menggenjot konsumsi masyarakat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular