PLN Terbitkan Global Bond US$ 2 M untuk Buyback
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 May 2018 09:36
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menerbitkan global bond atau surat utang global senilai US$ 2 miliar pada tanggal 16 Mei 2018 lalu. Penerbitan surat utang itu memiliki dua tenor, yaitu senilai US$ 1 miliar dengan tenor 10 tahun dan senilai US$ 1 miliar lain dengan tenor 30 tahun, serta dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 5,45% dan 6,15%.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan dana yang diperoleh sebagian akan dialokasikan untuk menutupi cicilan atas global bond yang sebelumnya.
"Keberhasilan PLN menerbitkan global bond tahun 2018 ini kembali membuktikan bahwa di tengah gejolak pasar global, surat utang PLN tetap diminati oleh qualified investors sehingga orderbook mengalami oversubscribe sekitar 3,65 kali," kata Made, Kamis (24/5/2018).
Made menuturkan perolehan dana dari penerbitan bond sebesar US$ 2 miliar tersebut akan digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa global bond PLN yang diterbitkan pada 2007 dan 2009.
Obligasi itu akan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020, serta Juni 2037.Obligasi global yang telah ada tersebut, dulu diterbitkan dengan tingkat bunga yang mahal yaitu masing-masing sebesar 8%, 7,75%, dan 7,875%.
"Tujuan penerbitan global bond kali ini adalah untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling," ujar Made.
Selain itu, Made menyebut aksi korporasi PLN kali ini juga sekaligus mengurangi risiko adanya tingkat bunga yang lebih mahal di masa yang akan datang, karena sudah hampir pasti bahwa suku bunga Fed akan terus dinaikkan pada tahun 2018 dan 2019.
Made menambahkan, proses settlement transaksi tersebut di atas telah terjadi pada tanggal 21 Mei 2018 dan Global Bond PLN terdaftar pada Singapore Stock Exchange (SGX).
(hps) Next Article 8 Bank Asing Jadi Penjual Global Bond LPEI Senilai Rp 12,7 T
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan dana yang diperoleh sebagian akan dialokasikan untuk menutupi cicilan atas global bond yang sebelumnya.
"Keberhasilan PLN menerbitkan global bond tahun 2018 ini kembali membuktikan bahwa di tengah gejolak pasar global, surat utang PLN tetap diminati oleh qualified investors sehingga orderbook mengalami oversubscribe sekitar 3,65 kali," kata Made, Kamis (24/5/2018).
Obligasi itu akan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020, serta Juni 2037.Obligasi global yang telah ada tersebut, dulu diterbitkan dengan tingkat bunga yang mahal yaitu masing-masing sebesar 8%, 7,75%, dan 7,875%.
"Tujuan penerbitan global bond kali ini adalah untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling," ujar Made.
Selain itu, Made menyebut aksi korporasi PLN kali ini juga sekaligus mengurangi risiko adanya tingkat bunga yang lebih mahal di masa yang akan datang, karena sudah hampir pasti bahwa suku bunga Fed akan terus dinaikkan pada tahun 2018 dan 2019.
Made menambahkan, proses settlement transaksi tersebut di atas telah terjadi pada tanggal 21 Mei 2018 dan Global Bond PLN terdaftar pada Singapore Stock Exchange (SGX).
(hps) Next Article 8 Bank Asing Jadi Penjual Global Bond LPEI Senilai Rp 12,7 T
Most Popular