
Rumor Akuisisi Pertagas Menguat, Saham PGAS Terbang 15%
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
24 May 2018 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 15,43% dalam satu hari setelah rumor akuisisi PT Pertamina Gas atau Pertagas menguat di pasar.
Pada perdagangan Kamis (24/5/2018), harga saham PGAS ditutup pada level Rp2.170, menguat 15,43% dibandingkan dengan hari sebelumnya sebesar Rp 1.880.
Saham PGAS diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 13.710 kali dalam range Rp1.890- Rp2.190 dengan total transaksi Rp411,02 miliar. Investor asing melakukan aksi beli dengan pembelian bersih Rp130,29 miliar, berbeda dengan 3 hari sebelumnya ketika asing melakukan aksi jual terus menerus.
Rumor akuisisi PGAS terhadap Pertagas menguat di pelaku pasar pada hari ini. Skema akuisisi dengan PGAS sebagai subholding BUMN migas dinilai lebih relevan dibandingkan dengan skema lainnya, seperti merger.
Sebelumnya Direktur Utama PGAS Jobi Triananda mengatakan saat ini telah ada nilai valuasi Pertagas yang akan diajukan kepada pemegang saham. Namun dia belum dapat mempublikasi angka tersebut.
"Kami belum bisa disclose karena kami harus benar-benar secure semua informasi. Namun sebelum 29 Juni 2018 akan kami disclose, akan kami sampaikan," tutur Jobi di kantor Kementerian BUMN, Senin (21/5/2018). Pengintegrasian PGAS dan Pertagas, sempat disampaikan Jobi akan menggunakan skema akuisisi. Hal tersebut diambil karena menjadi cara tercepat untuk mengintegrasikan dua entitas tersebut. PGAS juga menargetkan peningkatan pendapatan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar per tahunnya sejak 2025. Cara yang akan ditempuh adalah dengan pengelolaan yang lebih efisien seperti memastikan tidak ada ada tumpang tindih infrastruktur dari hulu hingga hilir.
"Target peningkatan pendapatan US$ 500 juta sampai US$ 1 miliar per tahun. Sales-nya akan satu tim, untuk ke depan lebih agresif lagi ke pasar. Biar gak bergantung sama impor," tutur Jobi.
(gus) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Pada perdagangan Kamis (24/5/2018), harga saham PGAS ditutup pada level Rp2.170, menguat 15,43% dibandingkan dengan hari sebelumnya sebesar Rp 1.880.
Saham PGAS diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 13.710 kali dalam range Rp1.890- Rp2.190 dengan total transaksi Rp411,02 miliar. Investor asing melakukan aksi beli dengan pembelian bersih Rp130,29 miliar, berbeda dengan 3 hari sebelumnya ketika asing melakukan aksi jual terus menerus.
Rumor akuisisi PGAS terhadap Pertagas menguat di pelaku pasar pada hari ini. Skema akuisisi dengan PGAS sebagai subholding BUMN migas dinilai lebih relevan dibandingkan dengan skema lainnya, seperti merger.
Sebelumnya Direktur Utama PGAS Jobi Triananda mengatakan saat ini telah ada nilai valuasi Pertagas yang akan diajukan kepada pemegang saham. Namun dia belum dapat mempublikasi angka tersebut.
"Kami belum bisa disclose karena kami harus benar-benar secure semua informasi. Namun sebelum 29 Juni 2018 akan kami disclose, akan kami sampaikan," tutur Jobi di kantor Kementerian BUMN, Senin (21/5/2018). Pengintegrasian PGAS dan Pertagas, sempat disampaikan Jobi akan menggunakan skema akuisisi. Hal tersebut diambil karena menjadi cara tercepat untuk mengintegrasikan dua entitas tersebut. PGAS juga menargetkan peningkatan pendapatan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar per tahunnya sejak 2025. Cara yang akan ditempuh adalah dengan pengelolaan yang lebih efisien seperti memastikan tidak ada ada tumpang tindih infrastruktur dari hulu hingga hilir.
"Target peningkatan pendapatan US$ 500 juta sampai US$ 1 miliar per tahun. Sales-nya akan satu tim, untuk ke depan lebih agresif lagi ke pasar. Biar gak bergantung sama impor," tutur Jobi.
(gus) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Most Popular