Perry Warjiyo: 4 Kebijakan 'Pro Growth' dan 1 'Pro Stability'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 May 2018 11:06
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pernyataan pertamanya usai dilantik di Mahkamah Agung (MA).
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pernyataan pertamanya usai dilantik di Mahkamah Agung (MA). Perry kembali menegaskan akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan tidak melupakan stabilitas.

"Saya akan bawa BI untuk secara penuh menjalankan mandat jaga stabilitas perekonomian," kata Perry di Gedung MA, Kamis (24/5/2018).

"Secara khusus stabilitas ini dengan jaga inflasi dan nilai tukar [lewat kebijakan moneter]. Untuk jaga itu saya akan tetap untuk dukung upaya petumbuhan. Saya adalah pro stability dan pro growth," imbuh Perry.

Ia menyampaikan ada lima instrumen yang diprioritaskan untuk mendukung dua kebijakan pro growth dan pro stability tersebut. Namun, satu prioritas akan dijadikan fokus untuk jaga stabilitas.

"Satu instrumen kami akan otoritaskan untuk jaga stabilitas. Tapi kami ada empat instrumen untuk pro growth," ungkapnya.

Empat instrumen tersebut, pertama yakni relaksasi kebijakan makro prudensial dan juga dorong sektor perumahan. Ini, sambunga Perry merupakan kebijakan makroprudensial untuk pro growth.

"Kedua, percepat pendalaman pasar keuangan. Khususnya pembiayaan infrastruktur," katanya.

Penerbitan ini menurut Perry akan lebih banyak sekuritas untuk mendapatkan insentif guna menyalurkan pembiayaan infrastruktur. "Ini akan koordinasi dengan OJK dan Kemenkeu," tambah Perry.

Ketiga, kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung keuangan digital nasional. Sistem pembayaran ini merupakan elektronifikasi sistem seperti bansos dan fintech.

"Kami BI, prioritaskan pro stability dan pro growth. Jadi satu untuk pro stability, empat untuk pro growth," tutup Perry.



(dru) Next Article BI Klaim Suku Bunga Perbankan Sudah Turun, Serius?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular