
Dolar Tembus Rp 14.200, Luhut: Fundamental Ekonomi RI Baik
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
23 May 2018 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim RI Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sudah menyentuh Rp 14.200/US$ tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, ekonomi Indonesia masih cukup bagus.
"Perkembangan ekonomi kita cukup bagus, saya bicara dengan World Bank walaupun rupiah kita Rp 14.000 sekian namun depresiasi sama dengan negara lain. BI (Bank Indonesia) juga akan bicara tetapi tak perlu diwaspadai, fundamenatal kita tetap baik," ujar Luhut dalam acara Buka Puasa Bersama Pengurus dan Anggota Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Untuk mencapai ekonomi yang bagus ini, lanjut Luhut, pemerintah melakukan efisiensi di sana-sini. Presiden yang tidak memiliki bisnis pun bisa menjadi contoh. Bahkan Presiden berani mendengarkan hal-hal yang enak dan tak enak, berani membuat keputusan dan berani bertanggung jawab.
"Terkadang memang banyak dibelokkan, saya sebagai pembantu ingin memberi kesaksian, we are in a good track. Dari pengalaman saya, saya bisa lihat tipe leadership (kepemimpinan). Pak Arcandra (wakil menteri ESDM) mengalami sendiri perpolitikan dan birokrasi dalam negeri yang harus diselesaikan. LRT yang kita anggap beres ada 104 tanah yang baru kita bereskan. Itulah republik ini karena semua dilakukan benar," terang Luhut.
Luhut juga berpesan agar batu bara dimanfaatkan dengan baik. Kontribusi baru bara memang cukup besar. Contohnya dengan India terjadi surplus perdagangan sebesar US$10 miliar di mana 70% disumbang batu bara untuk listrik.
(roy/wed) Next Article Pelemahan Rupiah Bukan karena Faktor Fundamental
"Perkembangan ekonomi kita cukup bagus, saya bicara dengan World Bank walaupun rupiah kita Rp 14.000 sekian namun depresiasi sama dengan negara lain. BI (Bank Indonesia) juga akan bicara tetapi tak perlu diwaspadai, fundamenatal kita tetap baik," ujar Luhut dalam acara Buka Puasa Bersama Pengurus dan Anggota Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Luhut juga berpesan agar batu bara dimanfaatkan dengan baik. Kontribusi baru bara memang cukup besar. Contohnya dengan India terjadi surplus perdagangan sebesar US$10 miliar di mana 70% disumbang batu bara untuk listrik.
(roy/wed) Next Article Pelemahan Rupiah Bukan karena Faktor Fundamental
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular