AS-Korut Kemungkinan Batal Bertemu, Investor Buru Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
23 May 2018 12:08
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap yen jepang pada perdagangan siang hari ini bergerak melemah. Pelemahan ini seiring dengan perkembangan terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) terkait program nuklir Pyongyang.
Pada Rabu (23/5/2018) pukul 11:40 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,39. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah membuat harga jual yen di salah satu bank nasional berada di atas Rp 130/US$. Berikut data perdagangan hingga pukul 11:20 WIB:
Perkembangan negosiasi AS dan Korut sepertinya menemui jalan terjal. Komentar Trump soal perkembangan pembicaraan dengan Korut membuat pasar cemas. Trump dijadwalkan untuk bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni mendatang, tetapi ada kemungkinan dibatalkan.
"Ada peluang besar itu tidak akan terjadi (pertemuan dengan Kim), dan itu tidak masalah. Mungkin ini tidak akan terjadi pada 12 Juni, tetapi bukan berarti tidak akan pernah. Tetap ada peluang kami akan bertemu," tutur Trump.
Pernyataan ini lagi-lagi menimbulkan ketidakpastian. Pelaku pasar yang sudah punya harapan tinggi terhadap perdamaian di Semenanjung Korea kini harus menelan pil pahit. Ternyata potensi gesekan di kawasan tersebut masih ada, karena ketegangan dengan Korut belum terselesaikan.
Akibatnya Risk appetite investor pun berkurang dan mendorong permintaan terhadap safe haven asset seperti yen meningkat. Hal ini mendorong penguatan yen di hadapan rupiah pada siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Pada Rabu (23/5/2018) pukul 11:40 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 128,39. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
 Reuters |
Pelemahan rupiah membuat harga jual yen di salah satu bank nasional berada di atas Rp 130/US$. Berikut data perdagangan hingga pukul 11:20 WIB:
| Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
| Bank Mandiri | Rp 124,97 | Naik | Rp 129,78 | Naik |
| Bank BNI | Rp 124,62 | Naik | Rp 131,22 | Naik |
| Bank BRI | Rp 126,75 | Turun | Rp 128,41 | Turun |
| Bank BTN | Rp 122,00 | Stagnan | Rp 134,00 | Stagnan |
| Bank BCA | Rp 124,42 | Turun | Rp 131,27 | Turun |
Perkembangan negosiasi AS dan Korut sepertinya menemui jalan terjal. Komentar Trump soal perkembangan pembicaraan dengan Korut membuat pasar cemas. Trump dijadwalkan untuk bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni mendatang, tetapi ada kemungkinan dibatalkan.
"Ada peluang besar itu tidak akan terjadi (pertemuan dengan Kim), dan itu tidak masalah. Mungkin ini tidak akan terjadi pada 12 Juni, tetapi bukan berarti tidak akan pernah. Tetap ada peluang kami akan bertemu," tutur Trump.
Pernyataan ini lagi-lagi menimbulkan ketidakpastian. Pelaku pasar yang sudah punya harapan tinggi terhadap perdamaian di Semenanjung Korea kini harus menelan pil pahit. Ternyata potensi gesekan di kawasan tersebut masih ada, karena ketegangan dengan Korut belum terselesaikan.
Akibatnya Risk appetite investor pun berkurang dan mendorong permintaan terhadap safe haven asset seperti yen meningkat. Hal ini mendorong penguatan yen di hadapan rupiah pada siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yen, Rupiah Melemah 0,25% ke Rp 126,91/JPY
Most Popular