
Harga Batu Bara Naik, Indocement Kerek Harga Semen Hingga 3%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
22 May 2018 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Meningkatnya harga batu bara hingga, membuat produsen semen PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mulai menaikkan harga penjualan semen secara bertahap.
Kenaikan tersebut menyusul dengan beban operasi perseroan yang terus meningkat di tengah meningkatnya volume produksi semen dibandingkan dengan permintaan (demand) yang ada.
Saat ini, perseroan mengalami over supply (kelebihan pasokan) sebanyak 40 juta ton semen. Sehingga untuk mendukung kinerja perseroan dari volume penjualan dan pendapatan, INTP menargetkan kenaikan harga semen sebesar 3% setiap sak.
"Kenaikan harga batu bara itu 15-20%, lalu fuel (minyak bumi) dari US$ 55 menjadi US$ 71 jadi ongkos transportasi kami naik. Kalau biaya batu bara itu mencakup 40-50% dari produksi maka semestinya harga naik," ujar Christian Kartawijaya Direktur Utama INTP di Wisma Indocement, Selasa (22/5/2018).
Saat ini perseroan sudah mulai menaikkan Rp 500/sak untuk wilayah distribusi Jawa Tengah, sedangkan wilayah lainnya akan menyusul kenaikan harga tersebut yaitu di Sumatera dan Kalimantan.
Kenaikan harga tersebut hanya sebesar 1% dari harga semen perseroan yaitu Rp 50.000/sak. Namun, pihaknya menargetkan harga semen INTP akan terus meningkat hingga 3%.
"Saat ini saya sudah naikkan harga Rp 500 dari Rp 50.000 per sak, cuman 1% jadi kecil sekali. Kalau biaya produksi naik 11% maka mestinya kami naikkan 11%. Tapi karena over supply makanya kami naikan step by step (secara bertahap)," tambah Christian.
Sementara itu, untuk meningkatkan penrtumbuhan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan mulai menerapkan efisiensi dalam melakukan proses produksi hingga distribusi produk semen.
Salah satunya, dengan memilih wilayah pasar (market) yang lebih dekat dengan terminal-terminal serta pabrik milik perseroan agar biaya distribusi semakin tertekan.
"Jadi efisiensinya kalau batu bara yang kami pakai dengan value (nilai) yang lebih rendah dan alternatif fuel. Tentunya ketiga jualan ditempat uang lebih dekat agar logistic cost (biaya logistik) lebih rendah," ujar Christian.
(roy) Next Article Laba Anjlok 51%, Indocement Tebar Dividen Rp 2,57 T
Kenaikan tersebut menyusul dengan beban operasi perseroan yang terus meningkat di tengah meningkatnya volume produksi semen dibandingkan dengan permintaan (demand) yang ada.
Saat ini perseroan sudah mulai menaikkan Rp 500/sak untuk wilayah distribusi Jawa Tengah, sedangkan wilayah lainnya akan menyusul kenaikan harga tersebut yaitu di Sumatera dan Kalimantan.
Kenaikan harga tersebut hanya sebesar 1% dari harga semen perseroan yaitu Rp 50.000/sak. Namun, pihaknya menargetkan harga semen INTP akan terus meningkat hingga 3%.
"Saat ini saya sudah naikkan harga Rp 500 dari Rp 50.000 per sak, cuman 1% jadi kecil sekali. Kalau biaya produksi naik 11% maka mestinya kami naikkan 11%. Tapi karena over supply makanya kami naikan step by step (secara bertahap)," tambah Christian.
Sementara itu, untuk meningkatkan penrtumbuhan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan mulai menerapkan efisiensi dalam melakukan proses produksi hingga distribusi produk semen.
Salah satunya, dengan memilih wilayah pasar (market) yang lebih dekat dengan terminal-terminal serta pabrik milik perseroan agar biaya distribusi semakin tertekan.
"Jadi efisiensinya kalau batu bara yang kami pakai dengan value (nilai) yang lebih rendah dan alternatif fuel. Tentunya ketiga jualan ditempat uang lebih dekat agar logistic cost (biaya logistik) lebih rendah," ujar Christian.
(roy) Next Article Laba Anjlok 51%, Indocement Tebar Dividen Rp 2,57 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular