
Bank JTrust Gabungkan Saham dan Terbitkan Saham Baru
Anastasia Arivirianty, CNBC Indonesia
22 May 2018 19:07

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berencana melakukan serangkaian aksi korporasi tahun ini, di antaranya melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) dan penerbitan saham baru dengan memberikan Hak Memesan Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Bank yang sebelumnya bernama Bank Century ini berencana melakukan reverse stock saham Seri A yang semula Rp 0,01 per saham menjadi Rp 1.000 per saham. Nominal saham Seri B dari semula Rp 78 menjadi Rp 7,8 juta per saham.
Dalam aksi korporasi ini BCIC telah menunjuk J Trust Co., Ltd sebagai unuk melakukan pembelian saham yang bilam nama saham yang digabungkan tidak mencapai 1 saham baru dengan nilai wajar Rp 0.0045 per saham baik untuk saham Seri A maupun Seri B.
Saat ini ada 1,001 triliun saham Seri A yang beredar di pasar. Adapun saham Seri B mencapai 28,35 miliar saham.
Untuk rencana rights issue, BCIC akan menerbitkan 100 triliun saham baru Seri A dengan nominal Rp 0,01 per saham. Manajemen belum menentukan harga pelaksanaannya. Namun, pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan mengalami dilusi maksimal 9,06%.
Dana dari rights issue ini akan digunakan untuk mendukung kredit dan bila kreditur pinjaman subordinasi menyetujui bisa mengkonversi pinjaman subordinasi menjadi saham BCIC.
Manajemen BCIC mengatakan rencana reverse stock merupakan upaya agar saham-saham dapat diperdagangkan kembali di BEI setelah dihentikan perdagangannya (suspensi) sejak 2008. "Pelaksanaan penggabungan nilai nominal saham (reserve stock akan dilakukan sebelum PMHMETD yang direncanakan pemerintah," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi pada Selasa (22/5/2018).
Untuk melakukan aksi korporasi ini manajemen BCIC akan meminta restu pemegang saham yang dilakukan pada 28 Juni 2018.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Bank yang sebelumnya bernama Bank Century ini berencana melakukan reverse stock saham Seri A yang semula Rp 0,01 per saham menjadi Rp 1.000 per saham. Nominal saham Seri B dari semula Rp 78 menjadi Rp 7,8 juta per saham.
Saat ini ada 1,001 triliun saham Seri A yang beredar di pasar. Adapun saham Seri B mencapai 28,35 miliar saham.
Dana dari rights issue ini akan digunakan untuk mendukung kredit dan bila kreditur pinjaman subordinasi menyetujui bisa mengkonversi pinjaman subordinasi menjadi saham BCIC.
Manajemen BCIC mengatakan rencana reverse stock merupakan upaya agar saham-saham dapat diperdagangkan kembali di BEI setelah dihentikan perdagangannya (suspensi) sejak 2008. "Pelaksanaan penggabungan nilai nominal saham (reserve stock akan dilakukan sebelum PMHMETD yang direncanakan pemerintah," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi pada Selasa (22/5/2018).
Untuk melakukan aksi korporasi ini manajemen BCIC akan meminta restu pemegang saham yang dilakukan pada 28 Juni 2018.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular