
Bank Kembali Jual Euro Nyaris Rp 17.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 May 2018 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro pada perdagangan siang hari ini bergerak melemah. Pelemahan ini didorong oleh aliran modal yang masuk ke pasar obligasi pemerintah Uni Eropa.
Pada Senin (21/05/2018) pukul 12:15 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.690,59. Rupiah bergerak melemah 0,26% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah ikut mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional kembali mendekati Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 12:20 WIB:
Pergerakan aliran modal yang masuk tercermin dari dari pergerakan tingkat imbal hasil (yield) obligasi Uni-Eropa tenor 10 tahun. Hingga kemarin, yield obligasi Uni Eropa bergerak turun ke posisi 0,522% atau turun 0,054 poin persentase dibandingkan hari sebelumnya.
Di sisi lain, pergerakan yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun terus bergerak naik dan berada di posisi 7,449%. Naik 0,051 poin persentase dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pergerakan yield yang turun diartikan adanya arus modal asing yang masuk cukup tinggi ke obligasi. Sebaliknya, ketika pergerakan yield naik, artinya investor melepas kepemilikan di instrumen tersebut.
Dengan melihat kondisi di atas, artinya Uni Eropa sedang kecipratan valas. Aliran valas yang melimpah menjadi sentimen positif bagi penguatan euro terhadap rupiah pada siang hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Pada Senin (21/05/2018) pukul 12:15 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.690,59. Rupiah bergerak melemah 0,26% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah ikut mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional kembali mendekati Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 12:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 16.433,00 | Naik | Rp 16.843,00 | Naik |
Bank BNI | Rp 16.499,00 | Naik | Rp 16.915,00 | Naik |
Bank BRI | Rp 16.600,65 | Naik | Rp 16.814,81 | Naik |
Bank BTN | Rp 16.504,00 | Stagnan | Rp 16.776,00 | Stagnan |
Bank BCA | Rp 16.507,00 | Naik | Rp 16.939,00 | Naik |
Pergerakan aliran modal yang masuk tercermin dari dari pergerakan tingkat imbal hasil (yield) obligasi Uni-Eropa tenor 10 tahun. Hingga kemarin, yield obligasi Uni Eropa bergerak turun ke posisi 0,522% atau turun 0,054 poin persentase dibandingkan hari sebelumnya.
Di sisi lain, pergerakan yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun terus bergerak naik dan berada di posisi 7,449%. Naik 0,051 poin persentase dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pergerakan yield yang turun diartikan adanya arus modal asing yang masuk cukup tinggi ke obligasi. Sebaliknya, ketika pergerakan yield naik, artinya investor melepas kepemilikan di instrumen tersebut.
Dengan melihat kondisi di atas, artinya Uni Eropa sedang kecipratan valas. Aliran valas yang melimpah menjadi sentimen positif bagi penguatan euro terhadap rupiah pada siang hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Most Popular