
Merdeka Copper Terbitkan Saham Baru dan Incar Dana Rp 2,12T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 May 2018 19:08

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan melepas 933,33 juta saham dengan nilai nominal Rp 100/saham.
Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rrp 2.250 per HMETD untuk ditukarkan dengan 1 lembar saham baru. Sehingga diperkirakan mendapatkan dana sebanyak-banyaknya US$ 150 juta atau Rp 2,12 triliun dari aksi korporasi tersebut.
MDKA akan menggunakan seluruh dana tersebut untuk belanja modal dan modal kerja perseroan kedepannya.
"Target dana US$ 150 juta akan kami gunakan untuk pengembangan usaha, yaitu untuk ekspansi dari proyek oksida agar bisa memproduksi dari 4 juta ke 6 juta bijih setiap tahunnya. Selain itu kami akan gunakan untuk penelitian," ujar Adi Adriansyah Sjoekri, Direktur Utama MDKA di Shangri La Hotel, Senin (21/5/2018).
Dengan peningkatan proyek oksida tersebut, pada tahun ini MDKA menargetkan pertumbuhan produksi emas meningkat hingga 170.000 ounce (oz) atau naik 19,33% dibandingkan dengan produksi emas pada 2016 sebanyak 142.468 ounce.
Sementara itu, untuk proses penerbitan rights issue tersebut akan dilakukan secara bertahap oleh perseroan hingga 2019 mendatang.
"Kami akan lakukan secara bertahap penawaran rights issue, dalam waktu 12 bulan ke depan. Sehingga akan segera kami lakukan," tambah Adi.
Rencana Ekspansi
Terkait dengan rencana ekspansi pertambangan tembaga di Pulau Wetar Maluku dengan mengakuisisi Finders Resources Limited (FRL), saat ini sedang masuk dalam tahap transisi melalui entitas anak usaha perseroan.
Sedangkan untuk dana akuisisi, MDKA mendapatkan sumber pendanaan pinjaman dari Standard Chartered Bank Singapura senilai US$ 50 juta.
"Untuk dana pinjaman itu, selain kami gunakan untuk ekspansi melalui akuisisi tersebut, sebagian juga akan kami gunakan untuk pengembangan ekspansi oksida.
Intinya sekarang akusisi proses sedang terlaksana, namun masih dalam tahap transisi," ujar Adi.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rrp 2.250 per HMETD untuk ditukarkan dengan 1 lembar saham baru. Sehingga diperkirakan mendapatkan dana sebanyak-banyaknya US$ 150 juta atau Rp 2,12 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Dengan peningkatan proyek oksida tersebut, pada tahun ini MDKA menargetkan pertumbuhan produksi emas meningkat hingga 170.000 ounce (oz) atau naik 19,33% dibandingkan dengan produksi emas pada 2016 sebanyak 142.468 ounce.
Sementara itu, untuk proses penerbitan rights issue tersebut akan dilakukan secara bertahap oleh perseroan hingga 2019 mendatang.
"Kami akan lakukan secara bertahap penawaran rights issue, dalam waktu 12 bulan ke depan. Sehingga akan segera kami lakukan," tambah Adi.
Rencana Ekspansi
Terkait dengan rencana ekspansi pertambangan tembaga di Pulau Wetar Maluku dengan mengakuisisi Finders Resources Limited (FRL), saat ini sedang masuk dalam tahap transisi melalui entitas anak usaha perseroan.
Sedangkan untuk dana akuisisi, MDKA mendapatkan sumber pendanaan pinjaman dari Standard Chartered Bank Singapura senilai US$ 50 juta.
"Untuk dana pinjaman itu, selain kami gunakan untuk ekspansi melalui akuisisi tersebut, sebagian juga akan kami gunakan untuk pengembangan ekspansi oksida.
Intinya sekarang akusisi proses sedang terlaksana, namun masih dalam tahap transisi," ujar Adi.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular