
Kisruh Politik Landa Italia, Euro pun Melemah Lawan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
21 May 2018 13:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro pada perdagangan siang hari ini bergerak menguat. Penguatan ini didorong oleh keinginan Italia untuk mengenakan kebijakan fiskal ekspansif serta perkiraan ekonomi di Uni Eropa yang cenderung lesu pada kuartal II-2018.
Pada Senin (21/5/2018) pukul 13:20 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.666,59. Rupiah menguat 0,26% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah menyebabkan harga jual euro di beberapa bank nasional menjauhi Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 13:20 WIB:
Situasi politik di kawasan Uni Eropa sedang kurang stabil. Hal ini dikarenakan munculnya ketegangan yang bersumber dari Italia.
Dua partai oposisi mendukung rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Hal ini kontradiksi dengan keinginan parlemen dari Uni Eropa yang berharap Italia lebih disiplin dalam mengatur fiskal. Akibatnya muncul isu-isu bahwa Negeri Pizza bisa menjadi Inggris kedua, yaitu keluar dari Uni Eropa karena ingin menerapkan kebijakannya tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
Di sisi lain, kondisi ekonomi Uni Eropa diperkirakan masih melambat pada kuartal II-2018. Setidaknya hal ini bisa dilihat dari perkembangan sektor manufaktur.
Konsensus Reuters memperkirakan, indeks sektor industri manufaktur (Markit Manufacturing Flash PMI) berada di kisaran 56, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 56,2. Kedua kondisi ini membuat mata uang euro kehilangan tenaga sehingga memberikan kesempatan bagi rupiah untuk bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Pada Senin (21/5/2018) pukul 13:20 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.666,59. Rupiah menguat 0,26% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah menyebabkan harga jual euro di beberapa bank nasional menjauhi Rp 17.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 13:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 16.333,00 | Turun | Rp 16.775,00 | Turun |
Bank BNI | Rp 16.430,00 | Turun | Rp 16.846,00 | Turun |
Bank BRI | Rp 16.582,49 | Naik | Rp 16.793,51 | Naik |
Bank BTN | Rp 16.504,00 | Naik | Rp 16.776,00 | Naik |
Bank BCA | Rp 16.405,00 | Naik | Rp 16.836,00 | Naik |
Situasi politik di kawasan Uni Eropa sedang kurang stabil. Hal ini dikarenakan munculnya ketegangan yang bersumber dari Italia.
Di sisi lain, kondisi ekonomi Uni Eropa diperkirakan masih melambat pada kuartal II-2018. Setidaknya hal ini bisa dilihat dari perkembangan sektor manufaktur.
Konsensus Reuters memperkirakan, indeks sektor industri manufaktur (Markit Manufacturing Flash PMI) berada di kisaran 56, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 56,2. Kedua kondisi ini membuat mata uang euro kehilangan tenaga sehingga memberikan kesempatan bagi rupiah untuk bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Melemah 0,03%, Rupiah Belum Mampu Taklukkan Euro
Most Popular