Dolar Capai Rp 14.150, Hipmi: Efek Kenaikan Suku Bunga Pendek

Arys Aditya, CNBC Indonesia
20 May 2018 11:32
Hipmi mengatakan harus ada perubahan yang lebih fundamental agar rupiah tidak terlalu bergejolak dalam menghadapi dinamika ekonomi global.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku usaha berpendapat keputusan bank sentral menaikkan suku bunga acuannya hanya akan berdampak singkat terhadap nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengungkapkan langkah Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan suku bunga acuan hanya akan memberikan efek jangka pendek.


Meski demikian, dia memahami bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh bank sentral untuk menahan penguatan dolar AS selain menaikkan suku bunga acuan.

"Saya lihat tidak ada cara lain untuk membuat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar," kata Bahlil usai buka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Jumat (18/5/2018).

Bahlil mengemukakan harus ada perubahan yang lebih fundamental agar rupiah tidak terlalu bergejolak dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

"Untuk jangka panjang, harus dilakukan perubahan kebijakan mengenai devisa kita karena terlalu liberal, UU [Lalu Lintas Devisa] kita ini," ujarnya.

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuannya setelah melakukan Rapat Dewan Gubernur hari Rabu (16/5/2018) hingga Kamis lalu. Bank sentral memutuskan meningkatkan suku bunga BI 7-day reverse repo sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% setelah nilai tukar rupiah anjlok tajam beberapa minggu terakhir.


Nilai tukar rupiah terhadap greenback melanjutkan pelemahannya pada penutupan perdagangan hari Jumat (18/5/2018) dan ditutup di level Rp 14.150. Rupiah melemah 0,73% hari Jumat dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Gubernur BI Agus Martowardojo juga menegaskan bank sentral siap menempuh langkah lanjutan yang 'lebih kuat' untuk menjaga stabilitas makroekonomi.


"Kalau seandainya kita keluarkan bauran kebijakan seperti sekarang ini, kalau kondisi mengharuskan untuk kami kembali melakukan penyesuaian [suku bunga], maka kami tidak ragu," tegas Agus.
(prm) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular