Ini Kata Bos BCA Setelah BI Naikkan Bunga Acuan

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
18 May 2018 07:37
Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 17 Mei 2018 kemarin.
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rosiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 17 Mei 2018 kemarin. Sejumlah bank menilai langkah tersebut merupakan langkah yang tepat, namun masih kurang untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah yang kemungkinan akan terjadi lagi pada Juni 2018.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja menjelaskan, peningkatan suku bunga acuan 25 bps belum memberikan dampak yang signifikan.

"Saya khawatir kurs [rupiah] belum cukup bisa dijinakkan," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/5/2018).

Oleh karena itu, menurut Jahja, suku bunga acuan BI perlu untuk ditingkatkan kembali. Hal ini untuk mengantisipasi risiko pelemahan rupiah yang terjadi berikutnya.

"Juni, kalau USD (dan) Fed rate naik (lagi) maka bunga (acuan) juga harus naik lagi," ucap dia.

Namun demikian, apabila suku bunga acuan meningkat 50 bps, hal tersebut bisa mempengaruhi suku bunga di perbankan. Akan tetapi, jelas Jahja peningkatan suku bunga bank akan kembali lagi ke bank-bank masing.

"Tergantung banknya juga kalau ada gerakan nasabah pindahkan dana pasti mulai juga naikkan bunga deposito," ucap dia.

Sementara untuk peningkatan 25 bps yang dilakukan BI kemarin, Jahja menilai tidak akan mempengaruhi suku bunga bank.

"Kalau cuma naik 0,25% tidak terlalu pengaruh untuk kredit dan dana," ungkap dia.

Persaingan

Di sisi lain, Direktur Treasury dan International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengungkapkan, persaingan untuk tetap memberikan suku bunga kredit yang bersaing masih akan terjadi. Oleh karena itu, peningkatan suku bunga acuan tidak langsung mendorong suku bunga kredit naik.

"Masing-masing bank sudah memiliki funding base untuk disalurkan dalam bentuk kredit dimana saat ini pertumbuhan demand kredit masih rendah. Persaingan untuk tetap memberikan bunga kredit yang bersaing diperkirakan masih akan terjadi," ungkap dia.

Kemudian, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengungkapkan, bank tidak akan langsung menerjemahkan kenaikan suku bunga acuan dengan kenaikan suku bunga bank.
"Faktor kompetisi dan juga level sesungguhnya bunga di pasar saat ini juga mempengaruhi. Kami akan mencermati dulu kondisi-kondisi terkaitnya," ucap dia.
(dru) Next Article Siap Naikkan Bunga Kredit, BCA?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular